Djauhari Oratmangun bergerak cepat. Besok (Rabu, 20/6), diplomat senior ini dijadwalkan menyerahkan Surat-surat Kepercayaan sebagai Dutabesar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China (RRC) kepada Presiden Xi Jinping.
- Pengurus Paguyuban Kades "Ngesti Projo" Kabupaten Magelang Dikukuhkan
- Optimalisasi Anggaran Untuk Penanganan Stunting Di Kota Semarang
- Perubahan Besar-besaran, Wakapolres Pemalang hingga Kasatnarkoba Diganti
Baca Juga
Walau begitu sejumlah pekerjaan besar dalam konteks mempererat hubungan kedua negara, khususnya di sektor ekonomi dan kebudayaan, telah dilakukannya dalam waktu singkat.
Djauhari tiba di Beijing bulan April lalu. Baru beberapa minggu berada di Beijing, mantan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Isu-isu Strategis itu segera kembali ke Indonesia untuk ikut menyambut kunjungan Perdana Menteri RRC Li Keqiang ke Indonesia awal Mei lalu.
Hasil dari kunjungan Li Keqiang itu adalah kesepahaman kedua negara dalam hal mensinergikan konsep Poros Maritim yang dikembangkan Indonesia dengan gagasan Jalan Sutra Baru yang juga dikenal dengan Belt and Road Inisiative (BRI) yang diperkenalkan RRC.
Kedua negara sepakat membangun empat koridor sebagai turunan dari kerjasama itu yang akan berada di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Bali dan Sulawesi Utara.
"Dalam kunjungan Perdana Menteri Li juga dibahas upaya peningkatan volume perdagangan kedua negara. Selain itu Perdana Menteri Li berkomitmen akan mendorong investasi yang lebih signifikan lagi ke Indonesia," ujar Dubes Djauhari Oratmangun dalam pertemuan dengan delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel C-Kong International di Beijing, Selasa (19/6) dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Delegasi PWI berada di Beijing untuk menghadiri Konferensi Forum Wartawan Belt and Road 2018 yang diselenggarakan All China Journalists Association (ACJA) bekerjasama dengan Radio Internasional China dan Universitas Komunikasi China.
Dubes Djauhari Oratmangung mengunjungi Hotel C-Kong International tempat delegasi PWI menginap selama mengikuti Konferensi didampingi Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing, Rukmini Setiati, dan seorang staf Pensosbud.
"Nilai investasi RRC dalam mensinergikan Poros Maritim dan BRI itu sekitar 67 miliar dolar AS. Perdana Menteri Li juga menekankan soal penggunaan tenaga kerja Indonesia dalam berbagai proyek tersebut," sambungnya.
Setelah kunjungan Perdana Menteri Li selesai, Dubes Oratmangun pun segera kembali ke Beijing. Di Beijing dirinya bertemu dengan pengusaha-pengusaha RRC dalam sebuah forum yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), selain memberikan presentasi dalam forum yang diselengagrakan Standard Chartered. Djauhari juga menerima eksekutif dua raksasa digital Alibaba dan Huawei yang berkunjung ke KBRI Beijing.
Tidak hanya beraktivitas di Beijing, pria kelahiran Beo, Sulawesi Utara itu juga mengunjungi Shanghai untuk meresmikan Kantor Cabang Bank Mandiri di kota itu, dan ke Xiamen untuk menghadiri Kongres Importir Sarang Walet.
"Ternyata, Indonesia adalah eksportir sarang walet terbesar ke RRC, yang menguasai hingga 70 persen pasar sarang burung walet," ujar Dubes Oratmangun lagi.
Mantan Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia ini juga berkunjung ke Fuzhou untuk menghadiri pameran makanan di kota itu. Dalam pameran itu, menurut Dubes Oratmangun, penjualan produk-produk makanan Indonesia mengalami kenaikan 100 persen.
Dubes Oratmangun juga sempat mengikuti Fun Run yang diselenggarakan di Hanzhou. Kegiatan ini untuk mempromosikan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sekaligus mempromosikan Hanzhou sebagai tuan rumah Asian Games 2022.
Kota lain yang dikunjungi Dubes Oratmangun baru-baru ini adalah Ningbo. Disana Dubes Oratmangun berkunjung ke pabrik sepeda United Bike yang dimiliki oleh pengusaha asal Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni yang lalu, Dubes Oratmangun berkunjung ke Guangzhou untuk menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila bersama mahasiswa Indonesia di kota itu.
Dalam penjelasannya, Dubes Oratmangun juga menjelaskan salah satu targetnya tahun ini adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari RRC ke Indonesia dari sebanyak 2 juta turis pada tahun 2017 menjadi 3 juta turis pada tahun 2018 ini.
"Mohon bantuan dan dukungan dari teman-teman wartawan agar tugas-tugas yang diembankan negara ini bisa saya selesaikan dengan baik," demikian Dubes Oratmangun mengakhiri pembicaraan.
- Sekda Instruksikan Pelajar dan ASN Salatiga Wajib Upacara 17 Agustus Dilanjutkan Zoom IKN
- Tingkatkan Literasi Masyarakat, Dispusip Sukoharjo Sosialisasikan Perda Perpustakaan
- Polsek Baki Intensifkan Patroli Cooling System Jelang Pilkada Sukoharjo 2024