Dua Politisi Senior Karanganyar  Duduk Bersama Dalam Dialog Kebangsaan Terkait Pancasila 

Peringati Hari Lahir Pancasila MPC Pemuda Pancasila gelar dialog Kebangsaan yang mengambil tema Memupuk Rasa Persatuan Dalam Bingkai Kebhinekaan.  


Hadir menjadi pembicara, Paryono pengurus Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, selaku Ketua Bidang Dana dan Prasarana  kemudian ada Bupati Karanganyar Juliyatmono sekaligus politisi partai Golkar.  

Selain keduanya hadir juga menjadi narasumber Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo serta Kasdim 0727 Mayor Inf Sudarmin dalam dialog Kebangsaan yang mengambil tema Memupuk Rasa Persatuan Dalam Bingkai Kebhinekaan.  

Dialog kebangsaan ini juga diikuti tokoh ormas kepemudaan, tokoh masyarakat, juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karanganyar.

Dalam paparannya Paryono sampaikan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sudah final dan tidak boleh diganggu gugat untuk kepentingan apapun. 

Bahkan pemerintah sudah  menetapkan 1 Juni  sebagai Hari Lahirnya Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. 

"Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final dan tidak ada kompromi politik," tegas Paryono, Rabu (1/6) sore. 

Paryono yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini mendukung dan menyambut baik pancasila menjadi mata pelajaran wajib sekolah. Yang rencananya diberlakukan mulai bulan Juni mendatang. 

"Saya mendukung dan menyambut baik hal tersebut karena Pancasila memang perlu diaktualisasi di sekolah-sekolah. Mudah-mudahan tahun ajaran baru bisa segera terealisasi," tandasnya.  

Bupati Karanganyar Juliyatmono sebut Pancasila sendiri merupakan dasar negara, menjadi panutan dalam setiap hal yang akan dilaksanakan. Pancasila sendiri juga dapat membentengi gerakan radikal. 

Pancasila menjadi pemersatu bangsa dan menjadi panduan sehari-hari kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemikiran juga gagasan yang semakin berkembang harus diwaspadai karena bisa menggerus dan melunturkan nilai Pancasila. 

"Pancasila itu flexibel karena akan terus mengikuti cara berpikir bangsa kita. Yang harus diwaspadai jangan dipertentangkan apapun itu dengan Pancasila. Karena Pancasila ini alat pemersatu bangsa," tegas Juliyatmono.