Ada pemandangan menarik saat pelaksanaan 1000 Vaksin diadakan DPC PDIP Salatiga, di Pendopo Bung Karno, Kompleks DPRD Salatiga, Senin (25/10).
- Cegah PMK, Dinperpa Kota Pekalongan Mulai Suntik Vaksin 150 Ekor Sapi
- Dukung Pemerintah, Majelis Nuruddin 8642 Jepara Gelar Vaksinasi Booster
- Vaksinasi BIN Menyisir Anak dan Lansia ke Desa-desa
Baca Juga
Dua Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) warga Jalan Muwardi, Salatiga, menjalankan vaksinasi dosis pertama.
Hal menarik adalah memerlukan ekstra waktu dan kesabaran saat membujuk kedua ODGJ beserta keluarganya agar bersedia divaksin.
Adalah Drs Novia Praptinigsih, sosok di balik kesediaan ODGJ beserta keluarganya ambil bagian dalam program pemerintah vaksinasi massal.
"Tidak segampang orang bicara, kedekatan emosional akhirnya mau divaksin dengan proses panjang," kata Novia, anggota DPRD Salatiga.
Ia menjelaskan, upaya membujuk dua ODGJ, masing-masing remaja usia 23 tahun dan seorang lagi telah memiliki keluarga terlebih dahulu melakukan pendekatan kekeluargaan.
Novia membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan sekadar membujuk keduanya agar mau divaksin. Proses membujuk inilah, diakui ada sedikit keunikan.
Novia harus menjelaskan dilengkapi video serta gambar kegiatan, manfaat serta efek dari vaksin. Hingga, persetujuan pun dikantonginya.
"Apa langsung bersedia di vaksin, tidak. Ternyata keduanya harus menjalankan pemeriksaan ke RSJ Magelang tempat keduanya pernah dirawat terlebih dahulu," paparnya.
Pemeriksaan ini, diakuinya, untuk memastikan bahwa kedua ODGJ tadi tidak akan memunculkan reaksi frontal saat divaksin.
Saat pihak keluarga setuju, Novi pun berkoordinasi dengan Rat, RW serta Lurah tempat keduanya tinggal.
"Yang kita takutkan, keduanya akan ngamuk saat hendak dialokasi. Dan Alhamdulillah, ternyata berjalan lancar tadi keduanya menurut saja," katanya.
- Anggota VIII DPR RI Kunjungi Rumah Singgah ODGJ di Rembang
- Cegah PMK, Dinperpa Kota Pekalongan Mulai Suntik Vaksin 150 Ekor Sapi
- Dukung Pemerintah, Majelis Nuruddin 8642 Jepara Gelar Vaksinasi Booster