Dua Ekor Gajah TWC Borobudur Diboyong ke Semarang Zoo

Setelah 32 tahun menjadi penghuni kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, dua ekor gajah (Bona dan Zella) telah diboyong ke Semarang Zoo. Proses pemindahan (translokasi) ke Semarang dilakukan menjelang malam, disesuaikan suasana dan kondisi kedua gajah, di bawah pengawasan ketat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.


Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (BPRB), Febrina Intan, mengatakan, satwa gajah di kawasan Candi Borobudur bukan menjadi objek atraksi semata. Satwa itu dihadirkan sebagai interpretasi dari relief Jakata Gajah Agung yang bercerita tentang pengorbanan Bodhisatwa yang mengalami reinkarnasi sebagai seekor gajah.

"Melalui spirit heritage in harmony, kami ingin mengajak dan mendorong berbagai pihak untuk ikut serta berkontribusi dalam upaya konservasi dan perlindungan satwa di Indonesia. kekayaan sumber daya alam diimbangi dengan upaya pelestarian menjadi wujud nyata menjaga kedaulatan bangsa," tutur Febrina Intan, Rabu (14/06).

Sejak 2019, kata Febrina, aktifitas gajah tunggang bagi wisatawan dihentikan. Upaya konservasi difokuskan terhadap kesejahteraan hewan (animal welfare) sebagai tujuan utama pemeliharaan satwa di lingkungan TWC Borobudur. Juga terhadap tiga ekor gajah lainnya, Endra, Eca dan Lisi.

Secara keseluruhan, aktifitas interaksi antara wisatawan dengan satwa gajah tetap dilakukan dengan pendampingan intensif oleh para mahout. Gajah juga dilatih melukis sebagai suguhan atraksi di kawasan Candi Borobudur.

Menurut General Manager of Borobudur, Jamaludi  Mawardi, kehadiran satwa gajah di kawasan TWC Borobudur semula diamanahkan sebagai pelengkap atraksi dan edukasi.

"Kami merasa berat hati dan kehilangan harus berpisah dan melepaskan para satea gajah yang sudah seperti keluarga. Ikatan batin kami dan mereka sangat kuat. Kami akan mencatat perjalanan sejarah satwa gajah itu selama 32 tahun bersama kami," katanya, 

Machmud Assvan, dokter hewan Lembaga Konservasi Borobudur, memberi apresiasi kepada PT TWC atas kasa juangnya selama ini, berhasil merawat satwa gajah dengan baik.

"Hal itu kami lihat dari kondisi para satwa gajah di sini, sehat dan makmur. Juga diberi fasilitas hidup yang baik, bahkan perawatan medis dan obat-obatan. Pola perawatan itulah sehingga sering dijadikan objek pembelajaran bagi para mahasiswa serta studi banding lembaga konservasi lain," katanya.