DPRD Kota Semarang Harap Pengelolaan Bibit Atlet Bisa Melibatkan Stakeholder

DPRD Kota Semarang berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bisa melibatkan beberapa stakeholder untuk bisa mengelola dan membina bibit-bibit atlet yang ada di Kota Semarang agar bisa menjadi atlet profesional.


Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto menyampaikan untuk menggerakkan warga Kota Semarang giat berolahraga dan juga bisa mencari bibit atlet dari tingkat paling bawah. Untuk itu pembangunan fasilitas olahraga atau sport center di tingkat Kelurahan maupun Kecamatan harus terus ditingkatkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

Liluk, sapaan akrabnya, berharap Pemkot juga bisa menggandeng stakeholder untuk melakukan perawatan dan pembibitan atlet. Harapannya agar pengelolaan bisa dilakukan secara profesional dan juga bisa mendapatkan bibit atlet dari Kota Semarang.

Meski demikian, ia mengapresiasi pembangunan fasilitas olahraga yang dibangun Pemkot Semarang dan memiliki taraf Internasional. "Kita apresiasi, tapi harus dirawat dengan baik. Membangun itu mudah, merawatnya yang susah,” kata Liluk, Selasa (4/10).

Dalam perawatan sport center yang telah dibangun, diharapkan Pemkot bisa menggandeng stakeholder seperti KONI atau pada masing-masing cabang olahraga. Tujuannya agar ada program yang jelas terkait dnegan pembinaan serta pembibitan atlet.

"Kita support betul, salah satunya dengan anggaran. Harapan bisa membuahkan atlet muda, tapi harus ada program yang jelas misalnya dengan menggandeng stakeholder yang ahli dalam bidangnya," paparnya.

Ia mengaku jika fasilitas olahraga tersebut hanya diserahkan dan dikelola masyarakat ditakutkan akan kurang maksimal. "Kalau sudah ahlinya akan maksimal, nggak cukup dengan bersih dan terawat saja. Tapi kalau menggandeng bidangnya pasti lebih baik," tuturnya..

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, Fravarta Sadman menyampaikan saat ini Pemkot mengelola enam fasilitas olahraga yakni GOR Manunggal Jati, Tri Lomba Juang, Lapangan Tenis Tambora, Lapangan Sidodadi dan Sirkuit Mijen.

"Khusus untuk lapangan Sidodadi ini masih dibangun lagi, dan akan dilengkapi dengan jogging track dan tribun penonton. Nanti juga ada sisi untuk lapangan voli dan lapangan tenis," terang Fravarta.

Sedangkan untuk lapangan yang dibangun melalui Distaru yakni mini area sport center di Kecamatan Semarang Tengah dan beberapa sport center lain di kelurahan dan kecamatan.

"Untuk pengelolanya diserahkan ke warga, sebagai bentuk pembibitan atlet dan lainnya. Nantinya Distaru juga akan melakukan penambahan sport center lainnya," pungkasnya.