DPRD Kota Semarang Harap Pelaku UMKM Manfaatkan Kemudahan Fasilitas Pemkot

DPRD Kota Semarang mengapresiasi pemerintah kota memberikan berbagai fasilitas kepada pelaku usaha mikro.


Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu Winarto mengatakan, bantuan permodalan bisa lebih dipermudah terutama bagi pelaku UMKM menengah ke bawah.

"Misalnya seperti fasilitas modal dengan bunga sangat rendah dan itu sangat dibutuhkan," kata Liluk, sapaan akrabnya, usai dialog interaktif DPRD Kota Semarang bertajuk "Saatnya UMKM Kota Semarang Naik Kelas" di Fave Hotel Semarang, Selasa (8/8).

Selain itu, Pemkot juga telah membuka lebar terkait pengurusan perizinan bagi pelaku UMKM. Dia juga meminta kepada Pemkot memberikan pendampingan seperti pengawasan berkala terkait dengan jenis usaha hingga pelatihan usaha. 

"Pemkot kan sudah membuka lebar pengurusan perizinan. Kalau pelaku UMKM masih kesulitan nanti pemkot bisa melakukan pendampingan," jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi dinas terkait menjemput bola bantu mengurus perizinan seperti NIB hingga ke tingkat kelurahan. 

"Saya harap teman-teman UMKM bisa memanfaatkan itu supaya dalam akses legalitas bisa terpenuhi," tuturnya.

Liluk juga mendorong pelaku UMKM untuk melek teknologi untuk pengembangan usahanya. Pasalnya, sejauh ini pengaruh media sosial atau digitalisasi sangat berpengaruh luar biasa.

"Pemkot harus bisa berinovasi memberikan pendampingan terkait digitalisasi tentang produk pemasaran, kemasan sehingga bisa menarik dan masyarakat menjadi penasaran untuk membeli," tandasnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Fasilitasi Usaha Mikro Dinkop UMKM Kota Semarang, Aji Maulana mengatakan, mendorong pelaku usaha mikro untuk berkembang melalui program 4P (pendampingan, pendidikan dan pelatihan, permodalan dan pemasaran).

Pendampingan ini seperti memfasilitasi PIRT, Hak kekayaan intelektual (HKI), halal dan kemasan mulai dari desain hingga cetak tanpa dipungut biaya. Kemudian pendidikan dan pelatihan yakni dengan mengadakan pelatihan baik digital maupun pelatihan lain seperti membuat kreasi makanan dan lainnya.

"Permodalan kita memberikan bantuan modal kredit wibawa yang bunganya 3 persen. Pemasaran kita melalui kemitraan usaha bermitra dengan beberapa retail modern seperti Indomaret, Alfamart dll, hingga marketplace misalnya yang belum tahu cara menggunakan platform A kita ajarakan dan arahkan," beber Aji.

Pihaknya mendorong setiap mitra untuk bergantian dalam mengkurasi produk dari UMKM. Sehingga UMKM yang bisa mengisi tidak hanya satu atau dua UMKM saja. 

"Setiap kurasi memang tidak semua lolos karena mitra punya klasifikasi sendiri dan cukup ketat. Kita mendorong dengan cara mempertemukan antara umkm dengan mitra usaha tersebut," pungkasnya.