DPRD Kota Semarang Harap Harga Sembako Tetap Stabil Menjelang Lebaran

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah harga kebutuhan bahan pokok biasanya akan mengalami kenaikan. Hal tersebut selalu terjadi setiap ada perayaan hari besar keagamaan. 


DPRD Kota Semarang meminta kepada Pemerintah Kota Semarang untuk bisa menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Diharapkan harga kebutuhan bahan pokok bisa tetap terjangkau oleh masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim mengungkapkan jika saat ini pemkot Semarang memastikan pasokan atau stok kebutuhan sembako jelang Lebaran aman. 

Namun, pihaknya berpesan agar Pemkot bisa memantau harga serta menstabilkan harga jika memang terjadi kenaikan yang cukup signifikan. 

Penstabilan harga tersebut bisa dilakukan dengan melakukan pembatasan harga minimal dan harga tertinggi.

"Kalau naiknya sedikit mungkin tidak masalah, tapi yang perlu diantisipasi adalah tidak terlalu tinggi atau umpak-umpakan. Makanya harus ada pembatasan harga," kata Mualim, Selasa (19/4).

Sebagai contoh, lanjut Mualim, harga minyak goreng harus sama antara satu pasar dengan pasar lain dengan merk kemasan yang sama. Pemkot harus melakukan pemantauan dan pembatasan harga agar harga dan stok tetap stabil. 

"Itu kalau minyak, nah pekerjaan rumahnya adalah sembako, stoknya harus ada sebelum dan sesudah lebaran. Harganya pun bisa dijangkau masyarakat," ungkapnya.

Mualim mengatakan Pemkot bisa melakukan upaya memberikan subsidi kepada masyarakat Kota Semarang jika memang harga sembako tidak bisa dikontrol hingga melambung tinggi.

"Kalau memang tidak bisa dikontrol bisa dilakukan operasi pasar. Atau mengambil langkah dengan memberikan subsidi," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Abdul Haris Nur Hidayat, mengatakan kenaikan harga sembako memang selalu terjadi menjelang Lebaran. namun pihaknya mengakui harus bisa mengontrol daya beli masyarakat agar tidak menurun.

"Kita sudah membentuk tim pengawasan pangan yang terdiri dari OPD dan TNI-Polri. Kalau menemukan harga yang terlalu tinggi, tim akan datang dan kita pastikan stoknya aman," ungkapnya.

Ia menyebutkan untuk minyak goreng hingga saat ini masih ada cadangan stok sebesar 1 juta liter. Stok ini diperkirakan akan cukup hingga Lebaran, namun jika dilihat  dari segi konsumsi, setiap minggunya sebesar 300 ribu hingga 400 ribu liter.

"Sementara untuk minyak goreng curah kita perkirakan sampai Lebaran aman. Ada dua pabrik di Terboyo dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas yang standby dan siap memproduksi," tuturnya.

Seiring dengan minat masyarakat untuk mudik pada tahun ini yang disertai dengan kebijakan diperbolehkannya mudik, maka pihaknya akan melakukan langkah antisipasi jika terjadi kenaikan harga sembako yakni dengan langsung turun ke lapangan. 

"Mudik nanti bisa jadi warga Semarang akan naik dua kali lipat, sehingga permintaan juga akan tinggi sesuai hukum pasar. Kita juga akan antisipasi itu agar harga tidak melambung," tandasnya.