DPRD Kota Semarang Bakal Kawal Pembahasan Subsidi Anggaran Transportasi Umum

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) memang berdampak pada sejumlah sektor salah satunya sektor transportasi.


Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan sektor transportasi menjadi salah satu sektor yang merasakan dampaknya secara langsung termasuk untuk transportasi umum. 

Salah satu transportasi umum di Kota Semarang yang dikelola oleh Pemkot adalah Trans Semarang. Menurutnya, karena Trans Semarang dikelola oleh pemkot maka tidak perlu adanya penyesuaian tarif.

“Saya rasa sektor Transportasi memang terdampak, tapi khusus Trans Semarang ini harus stabil dan tarifnya tidak perlu dinaikkan,” kata Pilus, sapaan akrabnya, Sabtu (10/9).

Upaya berupaya penambahan subsidi bisa diberikan pada tahun 2023 mendatang. Hal ini, lanjut Pilus, jika harga BBM masih mengalami kenaikan. Pihaknya siap menyampaikan arahan tersebut saat pembahasan anggaran.

“Kita upayakan tahun 2023 tidak naik, kita siap kawal subsidinya saat pembahasan anggaran,” jelasnya.

Pilus optimis jika pemerintah tidak akan memberatkan masyarakat dengan menaikkan tarif Trans Semarang, meski transportasi umum milik swasta lainnya mengalami kenaikan. 

Pasalnya, Trans Semarang dibuat untuk menciptakan sebuah transportasi massal yang murah dan nyaman jadi bukan memikirkan keuntungan semata.

“Fokus Trans Semarang ini kan pelayanan, tidak cari keuntungan meskipun menyumbangkan PAD. Kalau mencari keuntungan bisa dilakukan dari sector lainnya,” pungkasnya.