DPRD Dukung FKSB Buka-bukaan Soal Dugaan Pemerasan Camat

Anggota DPRD Kota Semarang, Supriyadi. Umar Dani/RMOLJateng
Anggota DPRD Kota Semarang, Supriyadi. Umar Dani/RMOLJateng

Anggota DPRD Kota Semarang, Supriyadi mendukung penuh sikap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB), dalam mengungkap kegaduhan yang saat ini tengah terjadi di Kota Lumpia itu.


Diketahui, kegaduhan itu tak lain adalah soal dugaan banyaknya oknum mengatasnamakan LSM yang melakukan pemerasan terhadap sejumlah Camat di Kota Semarang.

Mantan Ketua DPRD Kota Semarang itu pun meminta agar Ketua FKSB, AM Juma’i buka-bukaan dan mengungkapkan nama-nama oknum Ormas yang diduga melakukan dugaan pemerasan tersebut.

"Ya kami berharap, Mas Juma'i itu tegas. Kalau memang memiliki data nama-nama oknum Ormas yang diduga melakukan pemerasan terhadap Camat-camat di Kota Semarang, segera diungkap saja agar situasi tetap kondusif. Kalau hanya mengeluarkan pernyataan seperti itu di media online malah menimbulkan kegaduhan, teman-teman Ormas saling curiga dan saling tuduh," katanya.

Sementara itu, Ketua FKSB, Juma'i bersikukuh pihaknya memegang data sejumlah oknum LSM yang bermasalah.

Namun, Juma'i mengaku sengaja tidak menyebut nama pelaku, karena terbentuk kode etik, identitas seseorang. Terlebih, diakuinya, permasalahan ini baru sebatas dugaan.

"Maka bagi siapa yang merasa difitnah, siapa yang merasa dirugikan dari pernyataan oknum Ormas, silahkan menghubungi Kami," kata Juma'i usai Halal bi Halal PKK di Balairung Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Rabu (24/4).

Pada kesempatan ini, Juma'i membantah banyak pihak bila pernyataannya yang dianggap membuat kegaduhan di Kota Semarang, 

"Justru kami membantu supaya Ormas- ormas yang baik, tidak tercemari oleh ulah segelintir oknum Ormas, yang mengaku aktifis Ormas di Kota Semarang," katanya.

Juma'i meyakinkan bahwa pernyataan bisa menjernihkan suasana karena berisi informasi yang baik. Dia menjelaskan, bahwa pihaknya ingin. menginformasikan bahwa di kota Semarang ini masih banyak Ormas-ormas yang sehat, Ormas yang sesuai koridor dan Ormas yang sesuai dengan apa yang ada di dalam undang-undang keormasan.

"Jadi jangan sampai ulah segelintir oknum Ormas, kemudian akhirnya berdampak pada Ormas-ormas lainnya. Ini kita justru membantu supaya Ormas-ormas yang baik itu, tidak tercemari ulah segelintir oknum Ormas, yang mengaku aktivitas Ormas," terangnya.

Terkait bantahan yang disampaikan oleh Camat, bahwa tidak ada dugaan pemerasan yang dinyatakannya di beberapa Media massa online, Juma'i menegaskan bahwa itu menjadi hak Camat dalam menyampaikan pernyataan itu. 

Dan jika ada pihak-pihak yang ingin mengetahui informasi lengkapnya, Jumai akan siap menyampaikan dalam forum-forum resmi.

"Kalau misalnya Pak Camat membantah, itu nggak apa-apa, itu hak mereka. Tetapi inikan ada informasi dari masyarakat. Artinya kan pihak-pihak mana yang merasa dipresur, kemudian dimintai itukan bisa jadi di pihak- pihak mana," urainya.

Jumai berjanji akan membuka data yang dimiliki dalam forum resmi agar bisa lebih jelas.

"Kalau itu nanti, kami diundang dalam forum resmi, baik itu di forum Paguyuban Camat atau Saya diundang Wali Kota ataupun Saya diundang pihak-pihak, Saya siap untuk hadir dan menyampaikan informasi ini sumbernya dari siapa dan menyebut nama siapa, nanti akan kita sampaikan dalam forum-forum klarifikasi," tegas Juma'i.