Sangadi (29), pria asal Mondokan Sragen mengalami obesitas hingga 165 kilogram. Dengan tinggi badan 149 kondisinya terlihat sangat tidak ideal.
- Ratusan Orang Sumbangkan Darah, Begini Komentar Kapolres Kudus
- Medical Chek Up di RSUD Grobogan Mahal, Ini Tanggapan Komisi D
- 1.460 Kasus TBC Ditemukan Sukoharjo
Baca Juga
Saat ditemui bidan desa Sri Dwi Astuti bersama tim kesehatan dari Puskesmas Mondokan, Sangadi terbaring di rumahnya yang berada di dukuh Jurang, desa Sono, Mondokan, Sragen.
Sri Dwi Astuti bidan desa setempat menceritakan, informasinya Sangadi terlahir normal dengan berat badan 5,2 kilogram.
Sejak usia tiga tahun sudah mulai terlihat menunjukkan kecenderungan makan dalam jumlah yang besar.
"Kondisi tersebut membuat berat badannya naik dengan cepat," jelasnya Sabtu (1/5).
Sri menyebut bakso dan es merupakan makanan favorit yang setiap hari selalu dikonsumsinya.
Karena obesitasnya, gerak Sangadi sangat terbatas, Sangadi lebih banyak berbaring. Bahkan dibagian kakinya mengalami infeksi.
"Upaya untuk menurunkan berat badan dan mengobati infeksi di kaki Sangadi terus dilakukan," ucapnya.
Kondisi orang tua yang kondisi ekonominya terbatas menbuat tim medis setiap bulan rutin melakukan pengecekan terkait kondisi Sangadi.
"Kami sedang menunggu persetujuan keluarga untuk membawanya berobat ke poli kulit. Dan membantu Sungadi untuk mengatur pola dan menu makanan hingga asupan kalori," pungkasnya.
- Investasi Bodong Berujung Penangkapan, Kerugian Korban Capai Miliaran Rupiah
- Terapkan Gapeka 2025: Dua KA Baru Di Wilayah Surakarta Dan Sragen
- Pemutakhiran: Pedagang Event Waduk Kedung Ombo Ngeri Lihat Perhutani Amankan Portal Bawa Laras Panjang