Atlet parabadminton Indonesia raih 2 medali emas dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan tersebut tak lepas dari campur tangan Sapta Kunta Purnama. Yakni pelatih sekaligus manajer tim parabadminton Indonesia.
- Perjalanan Panjang Kereta Api Indonesia Dibedah dalam Kuliah Pakar di UNS
- Kementerian P2MI dan UNS Targetkan 45 Ribu Pekerja Migran Kompeten
- UNS Bakal Kukuhkan 29 Guru Besar Baru
Baca Juga
Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu dipercaya memang dipercaya menjadi pelatih sekaligus manajer tim parabadminton Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Pastinya dua medali emas yang disumbang oleh atlet parabadminton di nomor ganda putri yakni Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran Hery Susanto/Leani Ratri Oktila sangat membanggakan.
"Alhamdulillah. Pastinya banggalah. hasil itu sudah sesuai dengan prediksi target emas dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia," jelasnya dalam rilis tertulisnya kepada RMOLJateng, Senin (6/9).
Sapta Kunta sebut kesuksesan anak didiknya tersebut tak lepas dari perjuangan panjang mereka mempersiapan diri terlebih di masa pandemi Covid 19 dimana semua aktifitas masyarakat dibatasi.
"Alhamdulillah euforia masyarakat Indonesia sangat tinggi," terang
Dosen Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga ini.
Ditambahkan Kunto, para atlet disabilitas sudah disiapkan sejak 2019 lalu untuk mengikuti ASEAN Paragames 2019 di Filipina tapi turnamen tersebut dibatalkan.
"Mereka baru benar-benar mengikuti pemusatan latihan sejak Oktober 2020 di Solo Baru," lanjutnya.
Sayang persiapan para atlet disabilitas ini juga terkendala kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan pemerintah Solo.
Akhirnya dengan seijin dan dukungan dari Rektor UNS, Jamal Wiwoho mereka menggunakan Gedung Olahraga (GOR) FKOR UNS yang baru selesai dibangun sebagai tempat latihan para atlet disabilitas.
"Alhamdulillah Pak Rektor mengizinkan. Akhirnya kami bisa latihan di GOR FKOR UNS. Beliau mendukung sekali," imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap prestasi ini dapat membukakan jalan bagi penyandang disabilitas agar mereka diberi kesempatan dan hak yang sama. Mereka telah membuktikan bahwa penyandang disabilitas juga memiliki wadah olahraga yang dapat digeluti agar bisa turut serta mengharumkan nama Indonesia.
"Keberhasilan mereka menjadi bukti penyandang disabilitas juga memiliki wadah olahraga yang dapat digeluti agar bisa turut serta mengharumkan nama Indonesia," tutupnya.
- Perjalanan Panjang Kereta Api Indonesia Dibedah dalam Kuliah Pakar di UNS
- Kementerian P2MI dan UNS Targetkan 45 Ribu Pekerja Migran Kompeten
- UNS Bakal Kukuhkan 29 Guru Besar Baru