Badan Standar Nasional (BSN) terus melakukan sosialisasi pentingnya produk unggulan berstempel Standar Nasional Indonesia (SNI). Salah satu bentuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui pameran Indonesia Quality Expo (IQE).
- P4L Awards 2021 dari Semen Gresik untuk Desa dengan Ketahanan Pangan Terbaik
- Pertama dalam Sejarah, Indonesia Punya Bank Emas
- Sukses Pertahankan Kinerja Positif Selama Tiga Tahun Berturut-turut, SIG Raih Bisnis Indonesia Award 2023
Baca Juga
“Pameran ini menjadi ajang mengenalkan kepada masyarakat beragam produk ber-SNI. Karena produk ber-SNI ini sudah terjamin kualitasnya, concern terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), dan lain sebagainya. Masyarakat perlu tahu itu. Saat ini, kami juga ada pembinaan untuk usaha mikro kecil (UMK), termasuk UMK berbasis risiko rendah. Namanya SNI Bina UMK,” ungkap Deputi Bidang Penerapan Standard an Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah dalam pameran IQE ke-10 di Solo Square Mall, Kamis (6/10).
Ditambahkan Zakiyah, sampai saat ini terdata ada 100 ribu UMK di seluruh Indonesia bergabung dalam SNI Bina UMK. Di kota Solo sendiri ada sebanyak 85 UMK yang terdaftar, 18 UMK di antaranya sudah difasilitasi mendapatkan stempel SNI.
“Memang ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan stempel SNI, mulai dari pelatihan, pengujian kualitas produk dan lolos sertifikasi. Tapi kami optimis jumlahnya akan terus bertambah, seiring dengan tuntutan pasar yang lebih luas.” Imbuh Zakiyah.
Secara keseluruhan, totalnya sekitar 100 ribu UMK di Tanah Air yang sudah difasilitasi BSN. Zakiyah berharap UMK tersebut bisa konsisten menerapkan SNI. Agar masyarakat lebih mudah mendapatkan produk berkualitas.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri menambahkan dalam pameran IQE ke-10 ini BSN membuka booth yang menyediakan klinik standardisasi dan penilaian kesesuaian. Selain itu, BSN juga menampilkan produk-produk ber-SNI dari UMKM binaan BSN di Kota Solo dan sekitarnya.
“Ada CV Rumah Mesin (alsintan), PT Trooper Andalan Hebat Sejahtera (helm), dan PT Astro Teknologi Internasional (sepeda listrik),” imbuhnya.
Sementara itu, pameran ini diikuti oleh 16 instansi baik dari pemerintah maupun swasta yang mengisi 48 booth. Pameran akan berlangsung pada 6-9 Oktober 2022.
Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Ahyani yang hadir mewakili Walikota Gibran berharap pameran ini mampu mendorong para produsen dan industri kreatif di Indonesia, khususnya Kota Solo.
“Harapannya bisa meningkatkan kualitas produk. Sehingga bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.” Tegas Ahyani.
- KAI Siapkan 208.952 Kursi Tambahan Angkutan Lebaran
- Harga Cabai Rawit 'Setan' di Salatiga Rp100 Ribu Perkilo, Petani Girang
- Jalin Kerja Sama dengan Saloka Theme Park, UKSW Akan Ciptakan Live Laboratory