Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggelar Festival Keroncong di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, belum lama ini.
- Pemkot Semarang Harus Bisa Cepat Merespon Peluang Pembangunan
- Inflasi Kota Semarang Oktober Capai 5,9%
- Hendi Pamitan kepada Pegawai Pemkot untuk Bertugas di Ibukota
Baca Juga
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, festival keroncong yang diadakan ditempat wisata memang sengaja dilakukan untuk menjadi pemancing wisatawan datang ke sebuah obyek wisata.
"Jadi kalau wisata itu kan orang menikmati, salah satu cara menikmatinya dengan melihat hiburan. Nah untuk ini kita beranikan suguhkan genre keroncong, ini bukan tanpa alasan. Yang pertama, keroncong sekarang lebih modern dan disukai anak muda, dan yang kedua membantu para musisi keroncong di Semarang untuk kembali eksis," kata Iswar, di Semarang, Kamis (8/7).
Dalam festival tersebut tampil beberapa musisi keroncong seperti Endah Laras, grup CongRock 17, Svarama, Sedulur Keroncong, Orkes Balarama dan Sendratasik UNNES.
Salah satu musisi keroncong Semarang, Marco Marnadi menilai, saat ini memang banyak pihak termasuk pemerintah kurang peduli dengan genre musik keroncong.
"Kita terima kasih sekali ya kepada Pemkot Semarang. Tentunya ini terobosan, dan sangat menyentuh kami para musisi keroncong ini yang tidak banyak mendapat ruang untuk tampil. Mungkin genre kami sudah tua, ketinggalan jaman, tapi jangan salah, keroncong sekarang sudah banyak modifikasinya, dan itu dilakukan dan disukai anak muda," ucapnya.
Marco menyampaikan para musisi keroncong Semarang saat ini memiliki komunitas bernama Jejaring Komunitas Musisi Keroncong Semarang (Jarum Si Kenang) yang dinaungi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
"Nantinya kami akan tampil menghibur di tempat-tempat wisata," jelas Marco.
- Iswar Aminuddin Jadi Tamu di Gebyuran Bustaman, Begini Rencananya Kembangkan Pariwisata Kota Semarang
- Agustina-Iswar Janjikan Rp25 Juta per Tahun per RT
- Prihatin Gangster, Iswar: Anak Remaja Butuh Perhatian