Dinas Kesehatan Kota Semarang memprediksi akan ada kenaikan kasus Covid-19 pada akhir bulan Oktober dan Desember mendatang.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jika prediksi ini dilihat dari grafik data pada tahun 2020 serta angka vaksinasi, dan penerapan protokol kesehatan. Menurut Hakam, jika PPKM ditiadakan, diprediksi ada peningkatan kasus pada Oktober dan Desember sebanyak 190 - 200 kasus.
"Kami belajar dari 2020. Angka kasus Covid-19 dari mesin learning yang kami masukan, kami juga masukan angka vaksin dan prokes, kalau tidak ada PPKM darurat, nanri ada peningkwtan kasus di Oktober akhir antara 200 dan akhie Desembwr 190 - 200 kasus," jelas Hakam, Minggu (3/10).
Dinas Kesehatan sendiri sedini mungkin mengantisipasi adanya lonjakan kasus dengan terus melakukan skrining. Selain itu DKK juga terus mengadakan ramdom sampling diberbagai sektor. Bahkan dalam satu bulan ini sudah ada 10.000 sampel yang dilakukan skrining oleh tim dari DKK Semarang.
"Ini minggu ke empat kami melakukan skrining menyasar tempat-tempar umum, seperti restoran dan kafe. Sebelumnya, kami skrining ke sekolah, pasar tradisional dan modern, dan perkantoran," ungkapnya.
Kali ini tracing terhadap kontak erat tifka hanya dilakukan pada 15 orang kontak erat sesuai fast respon penilaian level 1. Namun kini menjadi 21 kontak erat jika terjadi 1 kasus baru.
Semisal, ada satu orang terkonfirmasi positif, kontak erat dari lingkungan kerja, keluarga, tetangga kanan dan kiri serta depan dan belakang rumah yang bersangkutan turut dilakukan tracing. Hanya saja, kendalanya teedapat pada aplikasi silacak yang tidak bisa menerima data dari hasil tracing.
"Saat ini tracing sudah 100 persen. Kasusnya tidak banyak, jadi daerah mana terdapat kasus, kami langsung ke sana," tututrnya.
Selain itu, edukasi terhadap protokol kesehatan kepada masyarakat tetap dilakukan karena ini menjadi kunci utama antisipasi penyebaran Covid-19. TNI, Polri, Satpol PP, Kecamatan, dan Kelurahan masih terus mengawasi dan monitoring aturan PPKM yang masih berlaku.
"Grafik protokol kesehatan setiap minggu naik. Analisa dilakukan teman-teman dari masing-masing puskesmas," tandasnya.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Golongan Sedang, Waspada Penyakit Saluran Pernafasan
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan