Pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan di buka kembali di Kota Semarang yang sudah masuk dalam PPKM Level 3 mengundang pro kontra.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan
Baca Juga
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, PTM akan digelar pada akhir Agustus atau awal September sembari menunggu keputusan dari Wali Kota Semarang.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jika akan mengadakan PTM sebaiknya harus berhati-hati, mengingat baru 14 persen pelajar yang baru mendapatkan vaksin.
"Vaksin pelajar ini belum banyak, baru 14 persen, makanya untuk PTM ini harus hati-hati karena kasusnya di Amerika ini meledak lagi, jangan sampai kita seperti ini," kata Hakam kepada RMOLJateng, Senin (23/8).
Hakam juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan kembali untuk membuka PTM. Paling tidak, lanjut Hakam, PTM bisa dilakukan saat sudah memasuki zona hijau.
"Kalau masih zona oranye atau kuningpun sebaiknya tidak di buka dulu, nunggu sampai zona hijau jadi lebih aman," bebernya.
Dari 156.000 sasaran vaksinasi pelajar, baru 22.137 pelajar yang sudah tervaksin atau sekitar 14,31 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua bagi pelajar baru sekitar 9.976 siswa atau 6,45 persen.
"Untuk logistik vaksin bagi pelajar kita juga di bantu dari BIN, karena stok vaksin milik kita juga kita bagi untuk V2 juga," ungkapnya.
Hakam menyebut, stok vaksin saat ini banyak digunakan untuk suntikan kedua agar efektivitasnya tidak berkurang.
"Jadi kalau Agustus selesai v2 nanti PR kita nggak banyak, dan kita bisa mainkan untuk pelajar 12+," pungkasnya.
- Memberantas Stunting Sebelum Genting
- Meski Sudah Beralih ke Endemi, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
- Pemerintah Kota Semarang Sebut Dashboard JKN Bantu Susun Kebijakan Strategis Sektor Kesehatan