Ditolak Warga, Puluhan Pedagang Event Waduk Kedung Ombo (WKO) Merugi

Para Pedagang Event Launching Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Di Eks Wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) Merugi Hingga Jutaan Rupiah. Selasa (23/4) Pagi. Rubadi/RMOLJateng
Para Pedagang Event Launching Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Di Eks Wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) Merugi Hingga Jutaan Rupiah. Selasa (23/4) Pagi. Rubadi/RMOLJateng

Dampak dari aksi penolakan warga terhadap event peluncuran (launching) air minum dalam kemasan (AMDK) di eks Wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, menyebabkan para pedagang yang bergabung dalam event merugi hingga jutaan rupiah. 


Andi (29) salah satu pedagang dari 70 pedagang lainya mengaku alami kerugian hingga jutaan rupiah, karena sepinya pengunjung akibat adanya penolakan warga terhadap event tersebut. 

"Kebanyakan pedagang menjual ikan bakar. Jadi uang yang telah dibelikan barang untuk dijual dalam event harus diikhlaskan," keluhnya, Selasa (23/04) pagi.

Dia mengatakan uang modal yang telah dikeluarkannya sekitar Rp1.500.000. Untuk beli ikan asap yang dijual di sekitar lokasi event.

"Lainnya, modal hampir sama, namun rincian berapanya, ya kurang tau," ujarnya.

Keluhan senada dilontarkan Suwarso, para pedagang dari Wonosari New Waduk Kedung Ombo seharusnya tak perlu lakukan penolakan. Terlebih event tersebut sangat membantu ekonomi warga Desa Rambat. 

"Meskipun hanya sebulan, event tersebut sangat ekonomi warga setempat. Rejeki kan sudah ada yang ngatur. Apa 'ndak kasihan terhadap warga lainnya," katanya.

Pihaknya mengatakan, para pedagang awalnya semangat dengan adanya event tersebut,  berharap dapat memperoleh rejeki dari sana, namun justru yang diperoleh warga adalah kerugian. 

Dalam hal ini, pihaknya menilai penolakan sebagian warga desa Rambat yang berjualan di wisata Wonosari New Waduk Kedung Ombo merupakan adu domba antar warga desa Rambat.

"Warga desa Rambat sangat setuju adanya event tersebut. Sehingga, mata pencaharian yang dulu dapat dilakukan kembali," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Suwarso, para warga sangat berharap WKO kembali beroperasi meskipun hanya event sementara.

"Beroperasi kembali sangat membantu. Namun bila ada adu domba begini semua dirugikan," katanya.

Pihaknya juga mengungkapkan, bahwa Wisata Wonosari New Waduk Kedung Ombo dikelola oleh pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rambat. Namun, selama ini pihaknya kesulitan turut serta dalam mencari penghidupan di wisata tersebut.

"Kita pernah mengajukan penitipan helm di wisata baru itu. Namun, tidak diperbolehkan pihak pengelola Wonosari. Adanya event bisa memberikan peluang hidup untuk warga lainnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi," ungkapnya.

Pranala pemberitaan tentang perkembangan New Wadung Kedung Ombo oleh RMOLJateng ada di bawah ini

https://www.rmoljawatengah.id/merasa-didiskriminasi-warga-kembali-lakukan-aksi-tolak-event-di-waduk-kedung-ombo

https://www.rmoljawatengah.id/ditolak-warga-event-promosi-produk-bumn-di-kedungombo-terancam-gagal