Ditarget Rp 10 Miliar, Kadis Perdagangan Kota Salatiga Mau Pensiun

Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat memberiksy pembinaan internal kepada Staf dan pegawai di lingkungan Dinas Perdagangan Salatiga, Selasa (9/1). Foto : Erna Yunus B 
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat memberiksy pembinaan internal kepada Staf dan pegawai di lingkungan Dinas Perdagangan Salatiga, Selasa (9/1). Foto : Erna Yunus B 

Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani hanya tertawa saat mendengar alasan Kepala Dinas Perdagangan, Kusuma Aji yang tak sanggup ditarget pendapatan Rp 10 Milliar


Kusuma Aji mengaku akan segera pensiun saat 'ditantang' meningkatkan pendapatannya. Padahal, potensi 16 pasar, empat diantaranya masuk kategori pasar besar, jika diolah sedemikian rupa dengan ragam inovasi, bukan tidak mungkin bisa mencapai target tersebut 

"Inovasi bisa timbul karena terpaksa. Harusnya tidak Rp 7 M (pendapatan Dinas Perdagangan selama ini), Rp 10 M itu kecil. Itu (Rp 7 M) hasil pendapatan 3 hari RS Muwardi. Jangan terjebak dengan zona nyaman seperti sekarang ini," ungkap Yasip dalam pembinaan internal kepada Staf dan pegawai di lingkungan Dinas Perdagangan Salatiga, Selasa (9/1).

Yasip pun blak-blakan mengaku terkejut, saat masuk Salatiga dan melihat pendapatan tiap Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) / Dinas di Kota Salatiga sangat kecil. "Saya masuk Salatiga 'kok' pendapatan kecil-kecil," terangnya.

Padahal, menurut Yasip, sektor perdagangan yang juga mencakup pertanian jika dikelola dengan baik bisa menghasilkan dampak yang luar biasa.

Ia pun mencontohkan, ketika ingin menaikan NJOP pastinya ada strategi yang ditelorkan. Begitu juga dengan Dinas Perdagangan. Untuk menaikan pendapatan perlu menaikan harga kios. Karena secara umum, diperdagangan ini harus terpengaruh pada tren internasional.

"Kuncinya perbaikan dulu kondisi Pasar. Tapi kalau tidak ada stimulan tiba-tiba naik pasti pedagang protes. Kalau retribusi awalnya Rp 700 hingga Rp 3000 bisa dinaikkan, mosok jualan kalah dengan kamar mandi. Kalau perlu bisnis tambahi seperti toilet umum," terang dia.

Menjawab alasan Kusuma Aji soal 16 Pasar yang ada di Salatiga hanya empat yang besar, Yasip menyebut, hal itu bukan alasan. Sebab, ada banyak cara untuk mengelola sebagai pendapat.

Yasip juga menyindir staf dan pegawai Dinas Pasar yang masih muda, diminta mikir (inovasi yang bisa disumbangkan-red).

"Monggo pola pikirnya dibuka. Kenapa Pasar Senin masih ramai, Pasar Tanah Abang masih ramai. Pasar Beringharjo masih ramai, karena pasar-pasar ini tematik. Yang muda 'ayo' mikir," terang dia.

Sehingga, lanjut dia, 16 Pasar di Salatiga yang belum optimal diminta lebih dioptimalkan kembali. Sisanya Pasar kecil bisa dikemas dengan tematik khusus.

Yasip yakin, pencapaian target 10 milliar bisa bekerjasama dengan OPD lain. Uang pun tidak harus di Dinas Perdagangan, bisa di OPD/ Dinas lainnya. Dan jangan ecer-ecer kegiatan, sehingga waktu, tenaga serta ongkos lain hemat dan tercapai efisiensi.

"Yang sering melakukan konsolidasi itu Dinas Perhubungan dan Satpol- PP," tandasnya.