Disparpora Batang Latih 40 Pelaku Ekraf Instagram Ads dan Videografi

Dinasporapar Kabupaten Batang mengadakan pelatihan digital marketing untuk para pelaku Ekraf. Bakti Buwono/Dok.RMOLJateng
Dinasporapar Kabupaten Batang mengadakan pelatihan digital marketing untuk para pelaku Ekraf. Bakti Buwono/Dok.RMOLJateng

Sebanyak 40 pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Batang berlatih cara membuat video dan beriklan di media sosial untuk mempromosikan produknya.


Pelatihan itu pelatihan digital marketing yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang. 

""Intinya, dengan digital marketing ini, para pelaku Ekraf bisa memanfaatkan media sosial untuk mengiklankan produk mereka. Tentu saja, tidak sembarang video yang bisa menarik perhatian pembeli. Harus ada konsep dan strategi yang tepat dalam membuat video yang efektif," kata Mentor Digital Marketing dari Tripvologue, Deta Widananda, Selasa (5/3).

Ia menjelaskan, timnya memberi dua pelatihan yaitu  videography dan cara mempromosikan produk. Pihaknya  memberikan materi yang sederhana dan mudah dipraktikkan oleh para peserta.

"Kami menargetkan para konsumen yang berusia 30 tahun ke atas, karena mereka lebih cenderung tertarik dengan produk Ekraf. Makanya, kami memilih Instagram sebagai media utama, karena TikTok lebih banyak digunakan oleh generasi Z yang kurang cocok dengan produk Ekraf," katanya di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Batang.

Kepala Disparpora Kabupaten Batang Yarsono menyebut pelatihan diikuti 40 pelaku Ekraf. Tujuannya agar pelaku Ekraf  bisa mengembangkan pemasaran dan promosi produk mereka yang berkaitan dengan ekonomi kreatif.

"Ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang kami lakukan tahun lalu agar mereka mendapatkan ilmu digital marketing secara menyeluruh," katanya.

Yarsono berharap, dengan pelatihan ini, para pelaku Ekraf lokal bisa meningkatkan kualitas produk mereka dan bersaing di pasar global di era digital saat ini. 

Salah satu cara yang diajarkan dalam pelatihan ini adalah membuat konten video yang menarik dan sesuai dengan target pasar di media sosial Instagram.

"Kami melihat bahwa persaingan usaha saat ini sangat ketat dengan adanya kemajuan teknologi. Oleh karena itu, kami ingin membantu para pelaku Ekraf untuk menjangkau pembeli dari berbagai kalangan dan wilayah dengan menggunakan media digital," ujar Yarsono.