Kepala Disparpora Kabupaten Batang Yarsono mendorong pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.
- Tingkatkan Kunjungan Wisatawan di Kota Semarang
- Pekanraya Syawalan Degega 2025 Siap Meriahkan Libur Lebaran Di Demak
- Warjok Mbah Tinah Memang ‘Melegenda’
Baca Juga
Berbasis masyarakat ini berasal dari masyarakat, muncul dari masyarakat sendiri.
" Karena kalau berbasis Pemerintah Daerah, semua ditopang Pemerintah Daerah. Dari mana dananya," ujar Kepala Disparpora Kabupaten Batang, Yarsono, Senin (28/8).
Ia yakin desa wisata berbasis masyarakat menurutnya lebih kuat dan mengakar. Saat ini Kabupaten Batang punya 32 desa wisata yang berstatus rintisan.
Yarsono menyebut mayoritas menyajikan keindahan alam Batang yang punya ciri khas pegunungan hingga pantai.
Beberapa desa wisata yang ada adalah Silurah, Sodong, Gringgingsari, Pandansari, Tombo, Kembanglangit, Lobang, Sangubanyu, dan Besani.
Tahun ini desa wisata yang sedang naik daun adalah Desa Besani, Kecamatan Blado. Desa ini mendapatkan penghargaan harapan 3 dalam malam anugerah desa wisata 2023 oleh Kemenparekraf RI, Minggu (27/8).
Desa ini bersaing dengan 4.573 desa wisata lain dari seluruh Indonesia. Desa tersebut masuk 75 desa wisata terbaik. Besani berhasil bersaing dengan mendapatkan penghargaan harapan 3 kategori kelembagaan.
- Tingkatkan Kolaborasi Pariwisata, Disbudpar Kota Semarang Gagas Program Kopi Jariks
- Perang Obor Jadi Branding Menarik Pariwisata di Bumi Kartini Jepara
- Pesona Jumog dan Madirda di Karanganyar Pikat Ribuan Wisatawan di Libur Lebaran