Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Magelang mulai memantau pendistribusia minyak goreng bersubsidi "MinyaKita" di Pasar Salaman, Grabag dan Muntilan.
- Lampaui Prediksi, Angkasa Pura I Melayani 238 Ribu Penumpang
- KAI Berikan Bantuan CSR Mobil Ambulans Kepada Ormas di Gunungpati
- Semen Gresik dan Kementerian BUMN Gelar Pelatihan Strategi Sukses Memanfaatkan Sosial Media untuk UMKM Rembang
Baca Juga
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkop UKM, Pantjaraning Tyas Putranto mengatakan, MinyaKita adalah subsidi dari DMO (Domestic Market Obligation).
Kabupaten Magelang menerima jatah 240 karton (setara 2.880 liter) minyakita. "Barang disalurkan oleh distributor CV Pelita Hati," katanya, di sela memantau peredaran "minyakita" di Pasar Muntilan, Jumat (17/2).
Ke-240 karton minyakita didistribusikan ke tiga pasar tradisional itu. Setiap pasar ada 10 toko/kios yang mendapat jatah. Harga jualnya sesuai label Rp14.000 per liter.
Selain minyakita, yang mendapat subsidi dari pemerintah adalah minyak curah. Di pasaran harganya Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
"Untuk minyak subsidi kemasan, setiap warga hanya boleh membeli maksimal dua liter dalam satu hari dengan harga Rp14.000 per liter," tegas Tyas.
Terkait peredaran minyak goreng bersubsidi di pasaran, menurut Tyas, akan dipantau terus hingga nanti hari besar keagamaan, dan lebaran nanti. "Semoga stok aman harga stabil khusus untuk minyak subsidi," harapnya.
Didampingi jajaran Forkompimcam Muntilan dan tim satgas pangan, Tyas mengatakan, Disdagkop telah bersurat ke Kemendag untuk minta tambahan menjadi 750 karton untuk droping minyak bersubsidi.
"Agar penyebarannya tidak terbatas 10 toko atau kios di setiap pasar. Tetapi bisa lebih merata ke kios-kios lainnya," ujarnya.
Distributor Minyakita dari CV Pelita Hati, Yohanes Yuli, mengatakan, khusus untuk Pasar Muntilan telah disalurkan 70 karton atau 840 liter. Minggu depan, akan dilanjutkan ke Pasar Salaman dan Pasar Grabag.
Salah satu pemilik kios sembako di Pasar Muntilan, Titin, berharap, droping minyak goreng bersubsidi agar bisa lebih merata. Tidak sebatas 10 kios saja.
"Kalau belum bisa merata, ya satu kios tidak usah tujuh karton, tapi cukup satu atau dua karton saja biar kios yang lain juga kebagian," usul Titin.
- Pengusaha Sumringah, Rakyat Kena Getahnya
- Saku Jaga Optimal dari Bank Raya Bantu Nasabah Kelola Keuangan
- Pedagang dan Warga di Karanganyar Lega, Gas Elpiji 3 Kg Bisa Dibeli Lagi di Pengecer