Dipilih Acak, Warga Binaan Rutan Banjarnegara Negatif Narkoba

Lima orang WBP dites urin di Klinik Pratama Rutan Banjarnegara. Arief Ferdianto/RMOLJateng
Lima orang WBP dites urin di Klinik Pratama Rutan Banjarnegara. Arief Ferdianto/RMOLJateng

Rutan Banjarnegara kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program pemerintah terkait pemberantasan narkoba, dengan melaksanakan kegiatan tes urin rutin yang dilakukan setiap bulan, Senin (3/2).

Tes urin tersebut dilaksanakan di Klinik Pratama Rutan Banjarnegara. Kali ini, tes diikuti oleh 3 orang pegawai dan 5 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang dipilih secara acak.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar pemenuhan kewajiban administratif, melainkan juga sebagai bagian dari kontribusi Rutan Banjarnegara terhadap 13 program Akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang bertujuan mewujudkan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Proses pengambilan urine, dilakukan dengan pengawasan ketat yang dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) dan petugas jaga untuk memastikan pelaksanaan yang transparan dan bebas dari kecurangan.

Hasilnya, semua sampel yang diuji menunjukan hasil negatif, yang menandakan tidak adanya penyimpangan terkait penggunaan obat terlarang di lingkungan Rutan Banjarnegara.

Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma, mengatakan bahwa kegiatan tes urine ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bebas dari narkoba.

"Kami tidak hanya bertugas mengawasi dan membina warga binaan, tetapi juga menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap lembaga ini. Tes urine rutin adalah langkah konkret dalam mendukung program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk memberantas narkoba dari dalam Lapas dan Rutan," ujar Bima.

Sebagai penutup, Bima menambahkan bahwa meski hasil tes urine kali ini memuaskan, pengawasan tidak akan berhenti di sini.

Rutan Banjarnegara berkomitmen untuk terus melaksanakan tes urine secara berkala dan memperkuat mekanisme pengawasan, guna memastikan bahwa lingkungan pemasyarakatan tetap kondusif dan bebas dari segala bentuk penyalahgunaan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi upaya pencegahan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga integritas dan kesehatan di dalam sistem pemasyarakatan.