Seorang wartawan perempuan asal China, Zhang Zhan, dikabarkan hampir meninggal dunia selama di berada di balik jeruji besi.
- AS Siapkan Hadiah 100 Dolar Bagi Warga yang Disuntik
- Bank: Keamanan BI-Fast Sudah Dipikirkan Sejak Awal
- Kiprah Tiga Pemuda Kampung Asal Pati, Harumkan Indonesia Sabet Medali Emas WSC 2024 di Perancis
Baca Juga
Perempuan berusia 38 tahun itu ditahan usai meliput tentang tanggapan awal pemerintah China terhadap wabah Covid-19 di Wuhan.
Zhang yang seorang mantan pengacara melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari 2020 untuk meliput kekacauan akibat wabah Covid-19 hanya dengan berbekal ponsel pintar.
Di dalam laporannya, ia mempertanyakan penanganan pihak berwenang terhadap wabah tersebut.
Zhang kemudian ditahan pada Mei 2020 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada Desember lalu, dengan tuduhan menimbulkan pertengkaran dan memprovokasi masalah.
Pekan lalu, mengutip India Today, saudara Zhang, Zhang Ju menyebut ia memiliki tubuh yang sangat kurus karena mogok makan selama di penjara. Bahkan Zhang diperkirakan mungkin bisa tidak hidup lebih lama.
Menurut tim hukumnya, Zhang telah melakukan mogok makan dan dicekok paksa makan melalui selang hidung.
"Dia mungkin tidak akan selamat dari musim dingin yang akan datang," kata Zhang Ju.
"Dalam hatinya, sepertinya hanya ada Tuhan dan keyakinannya, tanpa peduli dengan hal lain," tambah dia.
Kabar terbaru dari Zhang itu memicu seruan terhadap pembebasannya oleh sejumlah organisasi kemanusiaan, termasuk Amnesty International.
Jurubicara Amnesty International, Gwen Lee mengatakan penahanan Zhang merupakan serangan memalukan terhadap hak asasi manusia.
- Bali Menjadi Tuan Rumah MNEK Pada 2025, Menjamu 38 Negara Delegasi
- Satu Keluarga Mengurung Diri Di Tenda Kecil Selama 15 Bulan
- "Susi Susanti: Love All" Sukses Pukau Penonton Beijing International Film Festival