Dinas Perdagangan Kota Semarang melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan jalan Tlogosari. Para PKL akan dimasukkan ke Sentra PKL Taman Suryokusumo Tlogosari.
- Bank Bapas 69 Magelang Diminta Ikut Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
- Kerugian Masyarakat akibat Investasi Ilegal Rp117,4 Triliun
- Modantara Tanggapi Kesejahteraan Bagi Pelaku Ojek Online Jelang Hari Raya
Baca Juga
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, penataan ini dilakukan agar tidak menambah kesemrawutan lalu lintas yang ada di kawasan Tlogosari.
"Insya Allah, Jalan Tlogosari sudah steril dari PKL dan kami arahkan ke Sentra PKL Suryokusumo. Ini sudah ada titik temu dengan PKL," kata Fajar, Jumat (7/7).
Fajar menerangkan Sentra PKL Taman Suryokusumo memang sengaja dibangun untuk menampung pedagang yang ada di kawasan Tlogosari.
Namun setelah beberapa saat menempati lokasi tersebut, para PKL justru kembali berjualan di pinggir jalan.
Fajar menyebut para pedagang Sentra PKL Taman Suryokusumo, terutama di Shelter 1 bersedia kembali menempati lapaknya, dengan membayarkan tunggakan retribusi yang selama beberapa tahun tidak dibayar.
"Manakala dia (PKL) tidak menempati 5-6 tahun ya retribusinya harus tetap dibayar. Tetapi, tadi disepakati dengan temen-temen mereka bayar denda hanya enam bulan saja," bebernya.
Fajar menjelaskan untuk penempatan PKL, awalnya PKL Karya Mandiri di Relokasi Pasar Johar di MAJT akan menempati Sentra PKL Suryokusumo karena lapak-lapaknya dibiarkan mangkrak oleh pedagang selama bertahun-tahun.
"Tadi, kami rapatkan di Shelter 1 (Sentra PKL Taman Suryokusumo) pedagang mau menempati kembali. Ada 171 pedagang, berarti ada sisa 69 kios. Nantinya, sisa kios akan diserahkan ke PKL Karya Mandiri," tuturnya.
Di Shelter 2 Sentra PKL Taman Suryokusumo, lanjutnya, ada 240 lapak, dan sisa lapak yang tersedia ada 96 bisa ditempati PKL Karya Mandiri, sedangkan lainnya akan ditempatkan di Pasar Dargo.
"Kalau PKL Karya Mandiri atau Barito jualannya onderdil, sementara PKL di sini (Sentra PKL Taman Suryokusumo) ya macam-macam, ada sepatu, tas, baju, dan kerajinan," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Shelter 2 Taman Suryokusumo, Arman menyambut baik rencana Disdag untuk memasukkan kembali PKL-PKL yang ada di pinggir jalan ke dalam lokasi yang sudah disediakan.
"Saya dulu jualannya juga di bantaran kali. Ya, mau tidak mau ikut kebijakan pemerintah. Kami sudah hampir tiga tahun lebih bertahan di sini, ya sepi. Kalau ada wacana PKL Barito juga masuk, ya ramai," ucapnya.
Meski banyak rekan-rekan PKL yang kembali berjualan di pinggir jalan karena tempat relokasi sepi, ia memilih tetap bertahan bersama sejumlah PKL yang lain di Sentra PKL Taman Suryokusumo.
"Kami tetap bertahan di sini. Sering kami koordinasi sama dinas bagaimana meramaikan sini. Sekarang ada wacana PKL Barito mau masuk senang bisa menambah keramaian, bisa hidup lagi," tandasnya.
- Cegah Inflasi, Mbak Ita Ajak Masyarakat Jaga Pola Konsumsi
- Inovasi pada Mesin Pengemasan, Semen Gresik Perkuat Komitmen Industri Hijau
- Fenomena La Nina Berdampak Pada Sektor Pertanian