Dinas Pariwisata Kota Salatiga Diminta Serius Persiapkan UNESCO Creative Cities Network

Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengkritik Dinas Pariwisata Kota Salatiga yang dianggapnya hangat di awal menjelang perhelatan yang akan diikuti Pemkot Salatiga, UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Call For Applications 2021.


"Jangan panas-panas tai ayam. Harus betul-betul terprogram secara baik dengan melibatkan masyarakat pengguna secara langsung," kata Dance Ishak Palit saat mengkritik kegiatan Salatiga International Conference Gastronomy History' secara virtual di Benteng Hock Satlantas Polres Salatiga, yang berakhir Jumat (18/6).

Ia menegaskan, saat ini bukan lagi waktunya mengejar gelar. Melainkan membangun branding kota terutama kesejahteraan masyarakat.

"Kita tidak sekedar mengejar gelar tapi dalam rangka membangun branding kota terlebih lagi kesejahtraan rakyat," tandasnya.

Sementara itu, ajang diskusi 'Salatiga International Conference Gastronomy History' didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata RI.

Sebelumnya, Sekda Sekretaris Daerah Kota Salatiga Wuri Pujiastuti menyebutkan, kegiatan ini berorientasi pada industri makanan dan kuliner ini sekaligus memperkenalkan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia.

Sekda Salatiga menandaskan, Salatiga merupakan satu-satunya kota yang melaksanakan kegiatan ini dan akan berlanjut ke tingkat Internasional.

Dalam pelaksanaannya, sesi pertama kegiatan membahas tentang Gastronomi, History dan Tourism dengan pembicara Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd yang juga sebagai ketua harian dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Vita Datau sebagai Ketua Gastronomi Indonesia.

Sesi History dan Budaya Salatiga disampaikan oleh Triyanto Triwikromo yang juga Budayawan serta Jurnalis. Pembicara lainnya adalah Dr. Jutamas Wisansing sebagai Executive Director Perfect Link Consulting Group (Thailand) dan Dr. Tracy Berno berasal (New Zealand).