Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Semarang memastikan stok kebutuhan pangan yang ada di Kota Semarang aman.
- Nasmoco Hadirkan Innova Zenix di GIIAS Semarang
- Pertama dalam Sejarah, Indonesia Punya Bank Emas
- Krakatau Steel Kesal Impor Besi Baja Makin Melonjak
Baca Juga
Dalam menghadapi lonjakan harga beras yang tinggi, Pemerintah juga bekerjasama dengan Bulog dengan menjual beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan untuk harga beras SPHP ini memiliki harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 47.250 untuk kemasan lima kilogram.
Selain itu, Pemkot juga terus menjalin komunikasi dengan berbagai mitra satgas ketahanan pangan seperti ID Food, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) hingga mitra OPD lainnya.
“Kalau dari data-data yang dimiliki Pemkot, ketersediaan pangan Kota Semarang surplus,” kata Bambang, Selasa (7/3).
Bambang mengatakan sejak awal tahun 2023, Perum Bulog Jateng mengelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional di Jawa Tengah dan sepanjang Januari 2023 telah menggelontorkan 9000 ton beras dalam rangka stabilisasi harga.
Sementara untuk Kota Semarang, yang telah didroping di antaranya Pasar Peterongan, sebanyak 500 ton. Beras medium Bulog tersebut dijual maksimal Rp 47.250 dalam kemasan lima kilogram.
“Alhamdulillah untuk beras dibantu beras SPHP oleh Bulog. Lima kilo dijual rata-rata Rp 47 ribu. Di lima pasar,” ujarnya.
Bulog, lanjutnya, bahkan siap melakukan operasi pasar jika masyarakat memang menghendakinya. Bahkan dalam sekali operasi pasar, Bulog bisa menyiapkan beras SPHP hingga 2 ton.
“Beras SPHP murah, tapi kualitasnya bagus,” tuturnya.
Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan satgas terutama Polrestabes untuk memantau harga pangan. Hal ini dilakukan supaya harga tidak melonjak terlalu tinggi.
“Untuk minyak goreng sudah banyak operasi pasar, dan Kota Semarang tidak ada penimbunan, sudah mulai didistribusikan,” bebernya.
Untuk menjaga pasokan komoditas lain seperti bawang merah, dan cabai, Bambang mengaku telah memberdayakan BUMP.
Badan usaha milik petani tersebut ditugasi untuk bekerja sama dengan daerah-daerah lain seperti Kendal dan Demak.
- Sasar Pengunjung Mall, DJP Jateng II Buka Pojok Pajak di Solo Square Mall
- Gelar Mudik Bareng, SIG Berangkatkan 990 Pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur
- Bangun Area Pertanian Terintegrasi di Purbalingga