Ketidakrelaan para seniman reog akibat adanya klaim yang dilakukan oleh negara Malaysia sebabkan para seniman tanpa henti menggelar orasi.
- Tampil Spektakuler Parade Seni Budaya Grobogan Pukau Penonton
- Peringati Dies Natalis ke-59, FBS Unnes Gelar Pentas Seni Cakra Manggilingan
- Haru, Acara Basuh Kaki Simbol Bakti Anak Kepada Orangtua
Baca Juga
Kali ini, para seniman Reog Ponorogo Grobogan - Blora kembali menggelar orasi di Stadion Krida Bhakti Purwodadi Grobogan.
Orasi tersebut sebagai bentuk protes atas klaim pemerintah Malaysia terhadap kesenian Reog Ponorogo awalnya akan didaftarkan ke Unesco sebagai warisan budaya malaysia.
Kegiatan orasi yang diselenggarakan, Minggu (17/4) merupakan kali ketiga setelah kegiatan orasi yang dilaksanakan di Banjarejo Kecamatan Gabus dan Kabupaten Blora baru-baru ini.
Koordinator lapangan (Korlap) kegiatan, Abimanyu, mengatakan, reog adalah milik pemerintah Indonesia, jadi Malaysia tidak berhak mengklaim bahkan mempatenkan kesenian reog ke Unesco.
"Kami merasa lega, akhirnya pemerintah Malaysia melalui kedutaan besar Malaysia Adlan Mohd Saffieq membatalkan pengajuan tersebut bahkan berkata tak ada niat untuk mengajukan kebudayaan Ponorogo tersebut ke badan PBB, namun kegiatan tetap kami laksanakan karena sudah dijadwalkan sebelumnya," ujarnya.
Kegiatan orasi kesenian Reog Ponorogo yang digelar di stadion Krida Bhakti direncanakan usai jam 21.00 WIB. Selain orasi Reog Ponorogo kegiatan bazar ramadan juga digelar di lokasi tersebut.
- Meihwa, Pohon Lambang Keberuntungan, Marak Dijadikan Hiasan Imlek
- Rawan Punah, SMK Neswara Siapkan Pembatik Muda
- Living In Heritage, Pameran Koleksi Ekslusif Maestro Batik Indonesia