Diikuti 95 Siswa Seluruh Indonesia, Prodi Ilmu Ekonomi FEB UKSW Kembali Gelar Economics Competition 2024 

Economics Competition (EC) 2024 do gelar Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) diikuti 254 peserta. Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Economics Competition (EC) 2024 do gelar Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) diikuti 254 peserta. Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Sebanyak 95 siswa dari 39 sekolah tersebar di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam Economics Competition (EC) 2024 do gelar Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).


Kompetisi di bidang ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah merupakan agenda tahunan.

Dilaksanakan secara hybrid baik online melalui platform zoom meeting dan secara offline di Balairung Universitas, kegiatan EC 2024 ini mengusung tema Regenerating the Sustainability of Indonesia Economy Through Circular Economy.

"Acara rutin yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Ekonomi FEB untuk menggali dan memaksimalkan potensi siswa dalam bidang ekonomi," kata Dekan FEB UKSW, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., usai kegiatan, Senin (29/1).

Melalui kegiatan Economics Competition in, ia berharap dapat menambahkan wawasan siswa baik SMA maupun SMK berkaitan dengan perkembangan ekonomi.

Acara webinar yang diikuti oleh 254 peserta terdiri dari mahasiswa FEB, peserta kompetisi EC serta guru pendamping masing-masing sekolah ini menghadirkan dua narasumber.

Mereka adalah Profesor Bidang Ilmu Ekonomi FEB Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., dan Dosen Prodi Manajemen FEB Dr. Gede Ariadi, S.Kom., MBA.

Sementara, Ketua Prodi Ilmu Ekonomi Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S., mengungkapkan penyelenggaraan EC 2024 berbeda dari tahun sebelumnya.

"Untuk pertama kalinya kami melaksanakan EC dengan menggabungkan kompetisi dan webinar secara bersamaan," ujar Gatot Sasongko.

Setiap pribadi memiliki peranan penting dalam mengembangkan negara. Salah satu tindakan yang harus di pahami untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan belajar circular economy.

Dalam paparannya, Profesor Bidang Ilmu Ekonomi FEB Prof. Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., mengupas tuntas tentang "Circular Economy in Indonesia".

Ia menerangkan dalam mencapai sustainable development ditentukan oleh keseimbangan yang memperhatikan unsur ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Selain itu, terdapat delapan tantangan dalam mewujudkan circular economy diantaranya mindset masyarakat, tingkat literasi, pemahaman masyarakat tentang waste, dan dukungan infrastruktur.

"Circular economy dapat kita lakukan ketika adanya perubahan cara pandang masyarakat dan literasi tentang pentingnya pengelolaan sampah," papar Prof. Daniel.

Sementara itu, Dr. Gede Ariadi memaparkan tentang “Circular Economy Initiative: Implementasi Strategi dan Pengelolaan Sumber Daya di Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (ASPADIN).

"Circular economy merupakan sebuah sistem regeneratif yang meminimalkan input dan limbah sumber daya, emisi dan kebocoran energi," kata Dr. Gede Ariadi yang juga merupakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia.