Diguyur Hujan, Ngabuburit Ala Desa Wisata Cengek Salatiga Sepi Pengunjung

Hujan yang mengguyur Kota Salatiga secara merata sejak siang, menyebabkan Pasar tiban lokasi 'ngabuburit' di sejumlah titik di Salatiga, hari kedua puasa sepi pengunjung, Senin (4/4) petang.


Salah satunya di Desa Wisata Tingkir Lor, satu kompleks dengan Wisata Religi makam Mbah Gus Dur. 

Puasa hari kedua tidak membuat masyarakat antusias berburu menu berbuka puasa. 

Meski sejak pukul 14.00 WIB para pedagang yang telah berjajar di sepanjang jalan masuk Pasar Cengek telah menata dagangannya, namun konsumen yang datang sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. 

"Tidak seramai tahun lalu. Meski sudah tidak ada lagi pembatasan karena PPKM, tapi justru sepi tahun ini mungkin karena cuaca," ujar Agus, salah seorang pedagang yang ikut meramaikan pasar tiban dikelola oleh Paguyuban setempat. 

Optimisme dilontarkan para pedagang lainnya. Mereka menduga, kondisi akan berubah dipertengahan puasa nanti. 

"Mungkin ini masih awal, ditambah hujan terus-menerus. Semoga Minggu kedua lebih ramai dengan cuaca yang mendukung," ucap Sri, pedagang gorengan. 

Rochim, seorang tokoh masyarakat setempat menyebutkan jika pasar tiban Cengek mulai ditata menjadi pusat ngabuburit sejak beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, banyak pedagang 'liar' menempati lapak di sepanjang bahu jalan yang membuat kondisi menjadi kumuh dan sulit dilalui kendaraan. 

"Namun sejak ditata dan benar-benar menjadi pusat ngabuburit masyarakat Cengek lebih tertib. Kerena kendaraan diminta parkir di atau titik. Sementara, di pintu masuk mulai dijaga remaja," beber Rochim. 

Adanya pasar tiban Cengek sebagai lokasi Ngabuburit, sedikit banyak menambah pemasukan masyarakat dari sisi ekonomi disaat semua harga melambung. Sekalian, akunya, menghidupkan UMKM.