Mantan Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsudin hadir acara menyambut jemaah calon haji asal Karanganyar.
- Satlantas Polres Batang Siap Alihkan Pemudik Melintasi Pantura
- Ikhtiar Bupati Eisti Perbanyak Dialog Langsung dengan Masyarakat
- Hendi Imbau Warga Patuhi Prokes agar Kasus Covid-19 Terus Turun
Baca Juga
Acara rutin tersebut berlangsung di halaman parkir RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, Jumat (28/5).
Dien sampaikan bahwa ibadah haji adalah panggilan ibadah. Untuk urusan duniawi harus diabaikan agar ibadahnya diterima Allah SWT.
"Karena haji hakekatnya panggilan Allah SWT kepada umat Islam," papar Dien Samsyudin.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM Karanganyar, Dr Muhammad Samsuri menyebut ibadah haji tahun ini (2022) digelar pertama setelah ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Banyak hal yang berbeda dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Seperti pengurangan jumlah kuota, persyaratan ketat usai jamaah haji di atas 65 tahun.
"Pelaksanaan tahun ini pastinya berbeda dengan sebelum Covid-19, meski begitu tetap wajib disyukuri keberangkatan haji tahun ini," tuturnya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menegaskan haji adalah ibadah antara umat dengan Allah SWT. Pasalnya orang-orang yang bisa berangkat haji merupakan sosok terpilih.
"Haji itu panggilan suci dari Alloh SWT terhadap kaum mukmin maka persiapkan yang terbaik untuk panggilan tersebut terutama niat mental dan fisik agar bisa memenuhi panggilan suci tersebut dengan optimal tanpa kendala sakit serta kendala lainnya," tegas Juliyatmono.
Imbas pengurangan jumlah kuota untuk Provinsi Jawa Tengah hanya mendapatkan kuota sebanyak 13.776 orang dari sebelumnya sebanyak 30.000 orang.
Sementara kuota untuk Kabupaten Karanganyar sebanyak 419 orang atau posisi ke-3 besar setelah Kabupaten Sragen terbesar se Soloraya sebanyak 573 CalHaj dan Kabupaten Klaten sebanyak 473 CalHaj.
- Pemkot Semarang Beri Bantuan Sejumlah Uang dan Barang Bagi 95 Warga Terdampak Banjir di Wahyu Utomo
- Pertamina Turunkan Harga Dexlite dan Pertamina Dex
- Pejabat Pemkot Salatiga Peringati HUT Gedung Gereja GPIB ke 200 Tahun