Wanita Bugil Tewas di Pati, Tubuhnya Terluka Diduga Dibunuh di Kamar Kos

Aparat Polresta Pati memasang garis polisi di sekitar kamar korban yang berada di Kelurahan Pati Lor. Doc. Polresta pati
Aparat Polresta Pati memasang garis polisi di sekitar kamar korban yang berada di Kelurahan Pati Lor. Doc. Polresta pati

Warga Kota Pati lagi-lagi geger dengan temuan mayat yang diduga korban pembunuhan di sebuah kamar kos di Dukuh Randukuning, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota, Minggu (30/6) dini hari.


Dari informasi yang dihimpun, wanita berusia muda yang tewas tersebut merupakan penghuni kos di rumah tersebut. Dari foto yang diterima, korban ditemukan tidak menggunakan busana dan tampak bekas darah akibat luka ditubuhnya.

Salah satu warga Kelurahan Pati Lor, Dinda mengatakan, penemuan mayat itu diketahui warga sekitar Minggu dini hari pukul 00.00 WIB.

Namun demikian, Dinda mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian tersebut hingga membuat wanita muda tersebut meninggal.

“Korban ditemukan di kamar kosnya di Randukuning, baru diketahui jam 12-an malam dan katanya sih korban pembunuhan,”  ujar Dinda.

Geger temuan wanita yang meninggal dunia dengan tidak wajar, membuat polisi bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah petugas kepolisian datang ke tempat kejadian perkara dan melakukan pemeriksaan.

Usai mengevakuasi korban, area kamar kos yang menjadi lokasi kejadian langsung diamankan dan dipasang garis polisi (police line).

Kini, pihak Polresta Pati masih mendalami penemuan mayat wanita di sebuah kamar kos di Kelurahan Pati Lor itu. Langkah autopsi pun digelar di RSUD RAA Soewondo Pati, Minggu (30/6) siang.

Sementara itu, Kapolresta Pati melalui Kasat Reskrim Kompol M Alfan Armin menjelaskan, autopsi terpaksa dilakukan untuk mendalami kasus penemuan mayat wanita tersebut.

Namun demikian, Alfan mengaku belum bisa memberikan keterangan banyak terkait identitas dan penyebab kematian wanita yang meninggal di kamar kos itu.

”Masih kami dalami. Jenazah segera diautopsi di RSUD RAA Soewondo,” ujar M Alfan Armin kepada wartawan.