Didemo Soal Sirekap, KPU Jateng: Kami Hanya Ketitipan Pesan

OLEH : Umar Dhani

Rabu, 21 Februari 2024 | 20:46 Updated: Rabu, 21 Februari 2024 | ;13:46

Baca Juga

Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng didatangi sejumlah pendemo yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah, Rabu (21/2).

Sekelompok massa ini datang dengan sejumlah tuntutan dan pertanyaan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024. Salah satunya adalah soal penundaan perhitungan data aplikasi Sirekap.

"Mereka menitipkan aspirasi untuk disampaikan kepada KPU Republik Indonesia. Ada lima item yang mereka tanyakan, terkait dengan Sirekap semuanya. Jadi mereka memang tidak meminta Kami (KPU Jawa Tengah-red) yang menjawab, tetapi meminta kami yang menyampaikan ke KPU Republik Indonesia," kata anggota Komisioner KPU Jawa Tengah Paulus Widiyantoro, di kantornya Jalan Veteran, Kota Semarang, Rabu siang (21/2).

Terkait penundaan penghitungan suara Sirekap, mantan Ketua KPU Jawa Tengah periode 2018-2023 ini memastikan, tidak ada penundaan, tapi hanya skorsing waktu karena adanya kondisi perbaikan data ekstrim.

"Kami tidak menunda, kami waktu itu menskors. Karena memang harus ada perbaikan data ekstrim. Ya kami menerima dan nanti akan kami sampaikan untuk bahan diskusi ke KPU RI," tandasnya.

Diketahui, dalam aksinya, Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah mempertanyakan kepada KPU terkait beberapa hal.

Selain penundaan penghitungan suara via aplikasi Sirekap, mereka juga mempertanyakan adanya berapa server yang dimiliki oleh KPU dan berada di mana server tersebut.

Sedangkan tuntutan yang disampaikan Aliansi Masyarakat Sipil Jawa Tengah saat unjuk rasa di Kantor KPU Jawa Tengah, diadakan Pemilihan Umum (Pemilu) ulang dan para komisioner KPU mundur dari jabatannya.