Siapapun yang ingin berkoalisi dengan Partai Golongan Karya (Golkar) di Pemilihan Bupati (Pilbup) Batang 2024, harus rela duduk di kursi cawabup. Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPD Golkar Batang, Nur Untung Slamet.
- Yuli Hastuti Pimpin Purworejo Siap Dilantik Oleh Presiden
- Agus Junaidi Diterjang Isu Tak Akan Lagi Jadi Pemimpin Partai Golkar Banjarnegara
- Gagal Ikuti Pilwalkot Semarang 2024, Dico Ganinduto: Ya, Harus Siap Sudah Risiko!
Baca Juga
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela silaturahim DPC Partai Gerindra dengan DPD Partai Golkar Kabupaten Batang. Ketua DPC Partai Gerindra Batang Taufik Hidayat memimpin langsung komunikasi politik di kantor DPD Golkar Batang itu.
"Itu keputusan kami, bahwa Golkar sudah punya Cabup sendiri. Sedangkan untuk calon wakil bupati, diserahkan pada partai koalisi. Namun tentunya harus mendapat persetujuan dari pihak DPP atau pusat," ujarnyam Rabu (5/6).
Siapa Cabup Batang dari Golkar? Ia menyebut nama M Faiz Kurniawan hingga Bupati Batang periode 2017-2022 Wihaji. Nama terakhir, Wihaji sudah memegang penugasan untuk Pilbup Batang dan Pilgub Jateng 2024 sebagai Cawagub.
Untung, sapaan akrabnya, bercerita bahwa Wihaji sempat mengatakan tidak maju lagi di Pilbup Batang. Hingga akhirnya muncul nama M Faiz Kurniawan. Namun, merasa belum pantas jika jadi Cawagub Jateng.
"Namun jika diberi tugas, maka beliau siap," ucapnya.
Terkait koalisi, ia menyatakan mendapat mandat dari DPP Golkar untuk meneruskan koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga tingkat daerah. Prioritas koalisi dengan partai yang trgabung dalam KIM.
""DPP telah menginstruksikan agar memprioritaskan menjalani komunikasi dengan partai yang tergabung dalam KIM terlebih dahulu, sebelum dengan partai di luar koalisi,"ucapnya.
Ia mengatakan jika KIM solid hingga di daerah, maka pada Pilkada mendatang akan menjadi koalisi besar yang kuat. Lalu pasangan calon yang diusung bisa meraih kemenangan.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Batang, Taufik Kurniawan membenarkan bahwa silaturahim itu merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP dan juga DPD.
"Kita hanya mengikuti instruksi DPP dan DPD untuk melakukan silaturahmi, sedangkan untuk keputusan koalisi, nanti DPP yang menentukan," kata Taufik.
Ia menyatakan menerima calon Bupati dari Golkar. Harapannya, partainya bisa mendampingi di posisi wakil Bupat.
"Gerindra bisa menerima calon yang diajukan oleh partai Golkar, dan diharapkan nantinya bisa didampingi oleh wakil bupati dari partai Gerindra. Kita menyadari kalau perolehan kursi Golkar di DPRD Batang lebih banyak, jadi calon bupati menjadi jatah Golkar," ucapnya.
Taufik optimis jika Partai Golkar dan Gerindra berkoalisi, maka bisa mendapatkan hasil maksimal pada Pilkada mendatang di Kabupaten Batang. Keyakinannya berakar dari kemenangan Golkar pada dua kali Pilkada Batang.
- Menang Telak 3-0 Membuka Peluang Persibat Lolos 32 Besar
- Jaga Kenyamanan, Dishub Batang Alihkan Truk Sumbu Tiga Ke Jalan Tol
- Kartini Masa Kini, Tetap Berkontribusi Dan Jaga Tradisi