Dibalik Kejayaan Demak: Patih Unus dan Sunan Kudus Pendukung Setia Raden Trenggono

H Sariat Arifia
H Sariat Arifia

Raden Trenggono, juga dikenal sebagai Pate Rodim, dipilih sebagai pemimpin orang-orang di Jawa karena sejumlah alasan strategis dan politis yang kuat. Sebagai penguasa Demak, kerajaan yang sangat kuat dan berpengaruh pada masa itu, Raden Trenggono memiliki kekuatan militer yang besar serta pengaruh politik yang luas diantaranya ia memiliki hubungan keluarga yang erat dengan banyak penguasa lain di Jawa.

Raden Trenggono adalah saudara ipar dari Pate Unus. Dengan kata lain adik Raden Trenggono menikah dengan Patih Unus.  Patih Unus sendiri memiliki paman yaitu Sunan Kudus. Sunan Kudus dan ayah dari Patih Unus merupakan kakak beradik dari Malaka.

Raden Trenggono juga menikahi anak Patih Mamet dari Semarang. Selain itu ia juga memiliki hubungan kuat dengan Patih Amiza dari Sedayu. Pertama, melalui hubungan ibu mereka. Di mana ibu Patih Amiza adalah saudara perempuan dari ibu Raden Trenggono. Kedua, melalui hubungan dengan ayah mereka, di mana ayah Patih Amiza adalah saudara dari ayah Patih Unus, yang merupakan saudara ipar Raden Trenggono. Jadi, mereka memiliki ikatan keluarga yang sangat erat, baik dari sisi ibu mau pun sisi ayah.

Raden Trenggono juga memiliki kekuasaan penuh di Cirebon karena Syahbandar Cirebon Lebe Uca, merupakan bawahannya langsung dan ditambah lagi sebelumnya Patih Cirebon adalah ayahnya sendiri.

Dari banyaknya hubungan itu, hubungan antara Raden Trenggono dan Patih Unus merupakan salah satu yang sangat erat dan mendalam, mencakup berbagai aspek kehidupan keluarga, politik, militer, dan ekonomi di Jawa pada masa itu.

Dari sisi keluarga, mereka adalah saudara ipar. Patih Unus menikah dengan saudara perempuan Raden Trenggono, yang membuat mereka memiliki ikatan keluarga yang kuat. Pernikahan ini tidak hanya mengukuhkan hubungan keluarga tetapi juga memperkuat aliansi politik antara kedua pemimpin ini.

Dalam bidang politik dan militer, Raden Trenggono dan Patih Unus sering bekerja sama dalam berbagai kampanye militer. Salah satu contohnya adalah upaya mereka untuk menyerang Malaka, di mana mereka berbagi sumber daya dan pasukan. Kerjasama ini menunjukkan betapa eratnya hubungan strategis mereka dalam menghadapi musuh bersama dan memperluas kekuasaan mereka di wilayah tersebut. Keduanya juga saling berkonsultasi dan merancang strategi bersama untuk memperkuat kekuasaan mereka di Jawa. Hubungan politik ini memperkuat aliansi mereka dan meminimalkan potensi konflik internal, menciptakan stabilitas yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan kekuasaan mereka.

Selain itu, hubungan antara Raden Trenggono dan Patih Unus juga mencakup aspek ekonomi dan perdagangan. Demak dan Jepara, sebagai wilayah kekuasaan mereka masing-masing, memiliki hubungan perdagangan yang erat. Sumber daya dan barang dagangan dari masing-masing wilayah saling melengkapi, yang pada gilirannya memperkuat ekonomi kedua wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ekonomi dalam memperkuat aliansi mereka.

Hubungan sejarah dan keluarga besar mereka juga tidak bisa diabaikan. Keluarga besar mereka sering saling mendukung dalam berbagai aspek politik dan sosial. Dukungan ini menciptakan jaringan dukungan yang kuat di antara para penguasa di Jawa, yang membantu mereka mempertahankan kekuasaan dan mempengaruhi keputusan politik.

Dalam hubungan diplomatik, Raden Trenggono dan Patih Unus sering bertindak sebagai satu kesatuan dalam negosiasi dengan kekuatan lain seperti Malaka. Mereka memastikan bahwa kepentingan mereka terwakili dengan baik dalam setiap negosiasi internasional, yang pada gilirannya memperkuat posisi mereka di kancah politik internasional.

Hubungan antara Raden Trenggono dengan Patih Orob (Sunan Kudus) juga sangat signifikan dan erat. Patih Orob, yang juga dikenal sebagai Sunan Kudus, adalah paman dari Patih Unus. Hubungan keluarga ini menunjukkan bahwa Patih Orob memiliki kedekatan personal dan kemungkinan besar berperan sebagai penasihat dan pelindung bagi Patih Unus. Kedekatan ini diperkuat dengan hubungan politik dan militer mereka.

Sunan Kudus juga dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan berpengalaman. Dalam berbagai urusan  baik agama, politik dan militer, ia sering memberikan nasihat dan dukungan kepada Patih Unus serta Raden Trenggono. Pengaruhnya yang kuat dan reputasinya yang baik menjadikannya salah satu figur penting yang berperan dalam menjaga kestabilan dan kekuasaan mereka di Jawa.

Sunan Kudus tidak hanya berperan dalam hubungan internal keluarga, tetapi juga dalam hubungan diplomatik dan strategis dengan kekuatan lain. Ia sering terlibat dalam negosiasi dan aliansi yang memperkuat posisi politik mereka. Dengan pengalaman dan kebijaksanaannya, Sunan Kudus berkontribusi besar dalam merancang strategi yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

Secara keseluruhan, hubungan antara Raden Trenggono, Patih Unus, dan Patih Orob adalah kombinasi yang kuat dari ikatan keluarga, aliansi agama, politik, dan strategi militer. Kedekatan ini mencerminkan bagaimana ikatan kekeluargaan dan pengalaman politik dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan jaringan kekuasaan yang stabil dan berpengaruh di Jawa pada masa itu.

Babad tanah jawa tidak memberikan informasi tentang peristiwa penting pengusiran Portugis sama sekali atau pun tentang catatan perdagangan, sebaliknya lebih menekankan kepada intrik di dalam kalangan keluarga.  Sebaliknya catatan Tome Pires memberikan gambaran pada aspek geografis, sosial, ekonomi, dan budaya baik di Demak mau pun Negeri Jawa pada masa itu. Keduanya juga memberikan gambaran hubungan keluarga dan perbedaan antara keduanya.

Perbedaan mencolok Penguasa Patih Jepara yang disebut sebagai Patih Unus atau Sabranglor merupakan Sultan Demak kedua, sementara  sebaliknya dalam catatan Portugis Patih Unus bukanlah saudara kandung dia, tapi justru merupakan saudara ipar.

Dalam Babad Tanah Jawa, Raden Trenggono memiliki hubungan yang sangat erat dengan beberapa tokoh penting, terutama Jaka Tingkir, Kyai Pemanahan, dan Kyai Panjawi. Jaka Tingkir adalah sosok yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam berbagai kesempatan, termasuk melawan banteng liar yang membuatnya mendapatkan kepercayaan penuh dari Raden Trenggono.

Selain itu hubungan mereka diperkuat melalui pernikahan Jaka Tingkir dengan putri Raden Trenggono. Sementara Kyai Pemanahan dan Kyai Panjawi digambarkan sebagai  penasihat dan pendukung setia yang selalu siap membantu dalam perencanaan strategi militer dan politik Raden Trenggono. Kedua tokoh ini berperan besar dalam menjaga kestabilan dan kekuasaan Demak, serta membantu dalam upaya menyerang dan membunuh Arya Panangsang, yang merupakan ancaman bagi kekuasaan Raden Trenggono.