Penyakit diare dan pilek menjadi penyakit yang paling sering dialami hewan peliharaan di Kota Salatiga.
- Pemantauan PMK Di Pasar Hewan Bekonang
- Pejabat Salatiga Ingatkan Berikan Imunisasi Tepat Waktu dan Penanganan Stunting
- Cerita Deddy Corbuzier Berjuang Lawan Badai Sitokin
Baca Juga
Penyakit diare dan pilek menjadi penyakit yang paling sering dialami hewan peliharaan di Kota Salatiga.
Hal itu ditemukan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Tengah cabang Salatiga ketika memberikan pelayanan pemeriksaan gratis di halaman Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kota Salatiga, Sabtu (17/4).
Ketua Korwil Salatiga drh Christina Susilaningsih mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat Salatiga untuk memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya sudah terbilang tinggi.
"Dari pemeriksaan berlangsung dari pukul 08.00-12.00 kita banyak menemukan kasus diare dan pilek pada hewan peliharaan," kata drh Christina Susilaningsih.
Meski sejauh ini kesadaran masyarakat dengan hewan peliharaannya sudah lumayan tinggi sekitar 70-80 %, namun Christina menilai masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Ia menyarankan agar memperhatikan kesehatan hewan peliharaan dengan rutin melakukan cek up kesehatan rutin, pemberian obat cacing dan vaksinasi untuk mencegah penyakit .
"Sering kali saat dibawa ke dokter, hewan dalam kondisi sakit yang sudah parah. Maka, harus rutin melakukan cek up kesehatan," ungkapnya.
Disinggung bagaimana kondisi hewan peliharaan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, ia menandaskan tidak terlalu berpengaruh ke hewan peliharaan. Karena memang ada dan tidak ada Covid-19 tetep harus memperhatikan kesehatan hewan peliharaan.
Kepala Dispantan Nunuk Dartini menambahkan, kegiatan pemeriksaan gratis berkala bagi pemilik hewan peliharaan di Salatiga diharapkan dimanfaatkan sebaik-baiknya menyusul keberadaan dokter hewan di Salatiga semakin eksis dan familiar.
"Para pecinta hewan kesayangan, maupun peternak yang menghasilkan produk daging maupun dikonsumsi dapat memanfaatkan keberadaan dokter hewan. Karena memang salah satu tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan serta mewujudkan kesehatan hewan dan lingkungannya," paparnya.
Nunuk mengajak masyarakat pemilik atau pun pecinta hewan kesayangan, maupun peternak yang menghasilkan produk daging serta dikonsumsi dapat menghubungi ataupun datangi dokter hewan untuk berkonsultasi apabila hewan kesayangannya/ ternaknya mengalami sakit.
Ia kembali mengingatkan, jika memang perlu penanganan dokter hewan disegerakan dan jangan mendiagnosa sendiri.
"Salah-salah bisa berakibat fatal," imbuhnya.
Dalam memperingati Hari Kedokteran Hewan Sedunia (World Veterinary Day) 2021, total masyarakat yang membawa hewan peliharaannya sebanyak 119 ekor, dominasi 80 persen kucing.
Dalam kegiatan ini, para dokter hewan sekaligus memberikan edukasi kepada para pemilik untuk memperhatikan hewan kesayangannya. [sth]
- Sadarkan Pentingnya Kesehatan, Pemkot Pekalongan Hadirkan Dokter Kecil
- Sempat Langka, Polres Salatiga Kawal Ketat Satu Truk Tangki Oksigen ke RSUD Salatiga
- Dinkes Blora Gelar Rapat Koordinasi Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TBC