Diantar Emak-emak, Budi Santoso Kembalikan Formulir Pilwakot Disertai Seserahan Jemani

Bakal Calon Wali Kota Salatiga yang juga kader internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salatiga Budi Santoso saat mengembalikan formulir pendaftaran Pilwakot ke Kantor DPD PKS Salatiga, Sabtu (8/6). Erna Yunus B/RMOLJateng
Bakal Calon Wali Kota Salatiga yang juga kader internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salatiga Budi Santoso saat mengembalikan formulir pendaftaran Pilwakot ke Kantor DPD PKS Salatiga, Sabtu (8/6). Erna Yunus B/RMOLJateng

Puluhan 'Mak-mak' mengantar Bakal Calon Wali Kota Salatiga yang juga kader internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salatiga Budi Santoso ke Kantor DPD PKS Salatiga, Sabtu (8/6).


Berbekal bando orange dan satu pot kembang Jemani, Budi Santoso mengaku 'emak-emak' menumpang kendaraan roda empat Wuling adalah kelompok UMKM dan pengajian Seninan yang ia koordinir.

Kepada wartawan, Budi mengaku memiliki makna khusus Kembang Jemani, Bando Orange serta Mobil Wuling mewarnai pengembalian formulir Pilwakot.

"Kembang Jemani itu maknanya 'jejeknya iman'. Jadi kita lurus mantap dan yakin kepada Allah dan kenapa kita membawa mobil Wuling agar selalu 'eling' dengan rakyat ketika nanti terpilih menjadi Wali Kota. Sedangkan bando orange warna kesukaan kita," terang Budi.

Total 'pasukan' dalam pengembalian formulir ini disebutkan senior PKS Salatiga itu sebagian dari 5 atau 6 kelompok tergabung dalam kelompok UMKM dan pengajian wilayah Noborejo.

Budi memiliki alasan khusus mengajak kalangan UMKM. Menurut dia, UMKM ini adalah wajah asli Salatiga. Dan jika nanti terpilih menjadi Wali Kota Salatiga, ia akan ramah dengan investor.

"Kami sangat bahagia di rumah sendiri. Kalau di rumah sendiri itu, kami bismillah mencoba memberikan terbaik dan kami siap berjuang bersama-sama DPD PKS dan masyarakat," tandas Budi.

Ketua DPD PKS Salatiga Latif Nahari menambahkan Budi merupakan seniornya di politik bahkan Budi Santoso juga pendiri PKS di Salatiga. Latif melihat pengalaman Budi Santoso di perpolitikan kota Salatiga khususnya tidak perlu diragukan lagi.

Bahkan, Budi dinilainya sangat cerdas ketika merangkul kalangan perempuan di Salatiga karena 75 ribuan pemilih atau sekitar 55 persen di Salatiga adalah perempuan.

"Kalau beliau naik kelas ke eksekutif dengan program-program UMKM, saya yakin akan sangat bagus dan pengalaman menjadi hal yang penting," terang Latif.

Latif Nahari mengaku tampilnya Budi Santoso yang merupakan satu angkatan dirinya sebagai Wakil Rakyat Salatiga mencerminkan perwakilan UMKM.

Budi Santoso yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), saat ini kapasitasnya sebagai bakal calon Wali Kota Salatiga periode 2024-2029 sekaligus kader PKS Salatiga.

"Ini menunjukkan keseriusan Pak Budi Santoso bersama-sama membangun Salatiga melalui kontestasi Pilkada 2024," kata Latif Nahari.

Tidak seperti biasanya, Hj Suryani Santoso merupakan istri Budi Santoso mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan sekapur sirih.

Suryani Santoso mengaku sore ini terlalu genggap gempita mengantarkan suaminya mengembalikan formulir ke DPD PKS Salatiga.

"Yang pertama saya selaku pendamping hidup Pak Budi mendorong selama tujuan suami saya adalah untuk mendekatkan diri kepada yang 'ngechat' Lombok," pungkas Suryani Santoso.

Ia pun menyampaikan keinginannya untuk selfie di kantor DPD PKS seperti yang diinginkan oleh kalangan ibu-ibu pengantar Budi Santoso

Suryani menyampaikan pesan politik bawah berpolitik itu happy bukan hal yang menegangkan. 

"Kalau terpilih Setidaknya saya ajar-ajar omong dan saya memohon doa semuanya," imbuhnya.

Disinggung apakah ini artinya mengerucut dua nama dikantongi DPD PKS Salatiga, Latif membantahnya. Menurut dia, momen ini baru sebagai tahapan pengembalian dan besok hari adalah hari terakhir tahapan pengembalian formulir di DPD PKS Salatiga.

Total ada 3 kader PKS yang mengambil formulir namun sampai saat ini baru 2 ya ini Faros dan Budi Santoso

Sejarah terjadwal Senin (11/6) pekan depan DPD PKS akan berkonsultasi kepada DPW PKS atas nama-nama uang telah mengembalikan formulir.