Dewan Minta Pemkot Lebih Selektif Kontraktor yang Ikut Lelang Proyek

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman. / RMOL Jateng
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman. / RMOL Jateng

Kekecewaan Walikota Semarang terhadap molornya pengerjaan proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo, ditanggapi langsung Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman.


Pilus, sapaan akrabnya, juga sangat menyayangkan tidak berjalan mulusnya pengerjaan proyek yang menjadi proyek prioritas Pemkot Semarang. Dirinya menganggap kontraktor yang memenangkan tender tidak serius dalam menangani proyek ini. Padahal Jembatan Kaca ini diharapakan bisa menjadi salah satu destinasi wisata baru di kota Semarang.

"Sangat disayangkan, kasihan pemkot karena ini daya tarik objek wisata di Semarang," kata Pilus, Rabu (13/10).

Pilus berharap nantinya jika ada lelang proyek milik Pemkot Semarang, diharapkan pihak Pemkot lebih selektif dan benar-benar melihat kualitas peserta lelang.

Tak hanya itu, Pilus juga meminta seluruh rekanan bisa serius saat bersaing di Kota Semarang agar program pemkot bisa rampung sesuai target.

"Namun aturan lelang tender terbuka untuk umum. Sehingga siapapun boleh mengikuti. Mestinya dilihat rekening koran dan modal mereka berapa. Ini yang jadi kesulitan sehingga pemerintah tidak bisa melihat dari CV atau PT yang mengikuti," ungkapnya.

Sesuai dengan peraturan Presiden, kata dia, pelaksanaan lelang dilakukan dimana rekanan yang menawar lebih rendah menjadi pemenang lelang.

Menurut Pilus, kasus Jembatan Kaca ini hampir sama dengan pembangunan RSUD Tipe D Mijen 2019 lalu dimana kontraktor tidak bisa menyelesaikan proyek.

"Sudah langsung di blacklist dan benderanya tidak bisa digunakan lagi. Nah tapi bisa saja pakai bendera lain, ini yang sulit. Apalagi orangnya kan tidak bisa di black list," pungkasnya.