Dewan Minta Dinas Perdagangan Umumkan Zonasi Kepada Pedagang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta kepada Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Dinas Perdagangan terkait dengan pengembalian pedagang Pasar johar dari Relokasi MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya untuk bisa mengumumkan tanggal pengundian lapak serta zonasi kepada para pedagang Pasar Johar.


Pasalnya selama ini, pedagang Pasar Johar merasa belum pernah diberitahu tentang rencana waktu perpindahan hingga sistem zonasi yang akan ditetapkan nantinya. 

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo mengatakan, zonasi perlu ditentukan dulu dan diberitahu kepada pedagang. 

"Zonasi ini sampai sekarang belum ada kejelasan, nah padahal pedagang perlu tahu dimana tempatnya berjualan nanti setelah dipindah," kata Joko, Selasa (21/9).

Masalah lain yang perlu diselesaikan adalah terkait simpang siur pembagian lapak pedagang yang perlu diluruskan. Misalnya ada pedagang yang punya lima lapak dengan satu nama hanya akan mendapatkan satu lapak, sementara pedagang dengan lima lapak kemudian dinamai berbeda bisa mendapatkan lima lapak.

"Ini kan bisa membuat pedagang iri, pedagang juga kalau bisa minta lapaknya bisa jejer agar berjualan mudah. Saran saya dinas pakai register lapak yang dimiliki saja biar adil," ungkapnya.

Joko mengaku bertemu dengan perwakilan pedagang belum lama ini yang sebenarnya ingin membuat aksi karena tidak puas dengan keputusan dari Disdag terkait pembagian lapak. Untungnya aksi ini bisa dicegah, karena bisa membuat Semarang jadi tidak kondusif apalagi di masa pandemi seperti saat ini.

"Minggu kemarin ketemu pedagang. Tuntutan pedagang mau aksi tapi saya menghendaki jangan sampai aksi karena membuat Semarang tidak nyaman. Rabu besok saya mau ke Johar bersama Dinas Perdagangan yang mendampingi," bebernya.

Pihaknya ingin melihat kesiapan tempat menjelang pemindahan. Jika tempat sudah siap, dia mendorong untuk digelar pertemuan antara PPJP Johar dengan Disdag agar tidak lagi terjadi kesimpangsiuran.

"Rabu ini kami ketemu dan sinkronkan dulu, belum kalau langsung pindah. Saya yakin Disdag mendukung jika dilakukan mediasi agar sepaham. Nanti tinggal nanti wakil zona ini diwakili siapa, ada 20 infonya dan anggotanya siapa saja," tuturnya.

Joko memastikan jika semua pedagang lama akan diakomodir, bukan pedagang baru yang akan dimasukkan ke Pasar Johar. Jika semua pedagang sudah masuk dan ada sisa tempat baru akan dipikirkan pedagang baru.

"Kami minta yang diutamakan pedagang lama, pedagang baru jelas enggak lah. Kalau sudah semua masuk, ada sisa ya nggak masalah yang penting ini klir dulu," pungkasnya.