Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Semarang yang akan diselenggarakan pada Senin, 30 Agustus 2021 mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.
- Anggota DPRD Apresiasi Capaian Prestasi Guru di Kota Semarang
- DPRD Kota Semarang Minta Adanya Perubahan Zonasi PPDB 2023 Agar Lebih Adil
- DPRD Kota Semarang Harap Pembangunan RSUD Tipe D Mijen Selesai Tepat Waktu
Baca Juga
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo, mendukung dengan keputusan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang akan menggelar PTM, namun pihaknya berharap seiring dengan dimulai PTM, vaksinasi bagi pelajar juga segera diselesaikan.
"Ya sebaiknya vaksin pelajar 12+ segera diselesaikan dan ada keseimbangan untuk sekolah negeri dan swasta, jadi orang tua juga akan lebih ayem jika anak-anaknya sudah tervaksin, kedepan vaksin di sekolah supaya lebih banyak diadakan," kata Anang, saat ditemui RMOLJateng, Kamis (26/8).
Saat ini memang Dinas Kesehatan Kota Semarang tidak hanya fokus pada vaksinasi bagi pelajar, namun juga vaksinasi bagi kelompok rentan mulai dari ibu hamil hingga masyarakat yang memiliki komorbid, baik dosis pertama dan dosis kedua.
Harapannya setelah masyarakat rentan selesai mendapat vaksinasi, maka pelajar 12 tahun keatas akan menjadi prioritas berikutnya.
"Dari penelitian untuk anak-anak ini kan daya tahannya relatif lebih kuat tapi seandainya mendapat vaksin akan lebih bagus, saya lihat di kota Semarang, ada anak yang positif Covid tapi yang harus sampai dibawa ke RS itu jumlahnya relatif kecil, beda dengan lansia dan kaum rentan lainnya seperti ibu hamil," paparnya.
Anang pun menyarankan bagi orang tua murid tetap memperhatikan gizi dan pola hidup anak-anaknya agar imun tubuh nya tetap terjaga meski belum mendapatkan vaksin.
"Saran saya, anak-anak yang belum mendapat vaksin bisa menjaga imun dan jangan terlalu paranoid," jelasnya.
Senada dengan Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti, mengatakan jika saat ini anak-anak pelajar sudah membutuhkan pendidikan secara tatap muka, untuk bisa melindungi dan membentuk karakter anak.
"Saya mendukung PTM bisa jalan dengan sebaik-baiknya dan menerapkan prokes dan vaksin tidak dijadikan syarat utama tapi tetap terus dikejar untuk memberikan vaksin bagi pelajar, karena anak-anak itu memang udah pada kangen untuk berinteraksi sosial bersama teman dan gurunya," kata Dyah.
Dyah menilai saat pelaksanaan uji coba PTM beberapa waktu lalu terbilang berjalan dengan lancar dan tidak muncul klaster baru, padahal semua peserta didik belum mendapat vaksin.
Berkaca dari hal tersebut, pihaknya berharap orang tua tidak perlu panik jika anak-anaknya belum mendapat vaksin.
Pasalnya Dinas Pendidikan Kota Semarang tentu telah melakukan verifikasi di setiap sekolah yang akan membuka pertemuan tatap muka.
"Kami sudah meninjau prokes beberapa sekolah dna hasilnya baik, apalagi uji coba kemarin juga lancar, jadi orang tua tidak perlu panik, masyarakat sudah terbebani dengan PPKM dan jangan lagi ditambah lagi persoalan pendidikan ini," ungkapnya.
- DPRD Kota Semarang Dukung Rencana Peremajaan BRT Trans Semarang
- Mbak Ita: Saya Di Sini, Tidak Kemana-mana
- Anggota DPRD Apresiasi Capaian Prestasi Guru di Kota Semarang