Sempat kehilangan satu kursi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu, kini Demokrat Karanganyar bangkit kembali dengan meraih 5 kursi. Bahkan salah satu kursi diraih oleh Calon Legislatif (Caleg) muda yang baru berusia 23 tahun.
- Selamat Jalan, Mentor Dan Tokoh Pers Jawa Tengah
- Wacana Gelar Pahlawan Nasional Untuk Soeharto Kembali Mencuat
- Dion Agasi Bikin Heboh! Wakil Bupati Purworejo Dijuluki Oppa Korea Saat Ikuti Retret Di Magelang
Baca Juga
Ketua Demokrat Karanganyar Tri Haryadi sampaikan bahwa Pemilu kali ini penuh kejutan untuk partai berlambang bintang mercy ini. Kursi DPR RI yang hilang dalam pileg lalu kembali diraih Rinto Subekti dengan perolehan suara yang cukup tinggi.
"Kemudian untuk DPRD Propinsi juga ada satu kursi yakni Asrar. Dan lima kursi untuk DPRD Karanganyar," jelasnya Kamis (29/02).
Ditambahkan Tri Harhayadi, kesuksesan tersebut merupakan perjuangan berat dari para caleg untuk mencari suara di dapilnya masing-masing. Dan regenerasi terus dilakukan partai Demokrat dengan mengajukan caleg-caleg muda potensial.
Dua celeg muda yang lolos ke DPRD Karanganyar adalah Jati Wijanarko dari daerah pemilihan (dapil) III Karanganyar dan Muhammad Mubarok dari Dapil I Karanganyar.
'Kalau sekarang Demokrat bisa meloloskan dua anak muda yang potensial ke DPRD Karanganyar, ya Alhamdulillah," ucap Tri Haryadi.
Sementara itu salah satu Caleg muda dari generasi Milenial yang lolos menjadi anggota DPRD Karanganyar adalah Muhammad Mubarok. Lulusan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini mengaku bahwa ia sempat apatis dengan dunia politik.
Namun ada keinginan besar dari dirinya seringkali berada di lingkungan politik karena sang ayah juga aktif di partai Demokrat. Karena itu dirinya ingin mengaplikasikan politik yang baik dan ideal menurut pandangan generasi muda.
"Untuk itu saya memutuskan terjun langsung ke dunia politik karena ingin membenahinya. Sebab kalau kita tidak terjun langsung di dalamnya, kita tidak akan mengetahuinya," lanjutnya.
Putra dari pasangan Betty Sumardani dan Sunartomo itu baru menjalani wisuda pada bulan September 2023 lalu. Ia dahulu berpikir politik itu buruk.
"Karenanya saya ingin dengan terjun di politik bisa lebih bermanfaat di masyarakat dan menghapus stigma tersebut. Dengan mengusung jargon Seduluran Selawase dalam setiap sosialisasinya," lanjut Mubarok.
Jargon tersebut berarti hubungan tersebut terjalin untuk selamanya dan harus dijaga selamanya. Bukan hanya komunikasi 5 tahun sekali. Namun berkesinambungan.
Secara terpisah ayah dari Mubarok yakni Sunartomo, yang akrab dipanggil Pakdhe Lawas, sangat mendukung anaknya terjun ke dunia politik. Bahkan saat prosesnya sang anak usia sidang skripsi dan belum diwisuda.
Dirinya sempat khawatir karena sang anak yang memiliki nomor urut 10 ini maju di Dapil I yang juga dikenal dengan sebutan dapil neraka karena banyak caleg petahana bersuara banyak dari wilayah tersebut
"Alhamdulillah Mubarok dapat by name sekitar 4.685 tambah partai dan caleg lainya 9.860 versi C1 Partai Demokrat,” pungkasnya.
- Hari Kartini Di Jepara, Ini Harapan Menteri PPA Republik Indonesia Arifah Fauzi
- Dikukuhkan Sebagai Bunda Forum Anak Jawa Tengah, Ini Gebrakan Ning Nawal
- Bagi Ibu Hamil Di Banjarnegara, Lahiran Di Puskesmas Langsung Dapat Si Cantik Emas