Dekatkan Diri Dengan Masyarakat, Batur Sambangi Petani dan Kiai di Kradenan

Bambang-Catur sambangi petani garam Bledug Kuwu, Rabu (9/10) siang. Rubadi/RMOLJateng.
Bambang-Catur sambangi petani garam Bledug Kuwu, Rabu (9/10) siang. Rubadi/RMOLJateng.

Dekatkan diri dengan masyarakat, Bambang Pujiyanto dan Catur Sugeng Susanto (Batur) sambangi pasar Kuwu Kradenan Grobogan Jawa Tengah.


Selain melihat kondisi pasar, pihaknya ingin memastikan kesejahteraan dan para pedagang pasar. Ternyata, banyak keluhan terucap dari para pedagang pasar. 

Diantara keluhan para pedagang adalah kondisi pasar yang kumuh menyebabkan sepinya pembeli. Terlebih kondisi saluran mampet hingga sering meluap ketika hujan tiba. 

"Kondisi turunnya daya beli dan kondisi saluran tak lancar merupakan permasalahan utama di sini," ucap Sri Martini pedagang bumbu pasar tersebut. 

Usai dari pasar, paslon Batur mendatangi wisata Bledug Kuwu untuk sekedar mendengarkan permasalahan para petani garam sekaligus melihat kondisi wisata kebanggaan Kabupaten Grobogan tersebut. 

Petani garam Bledug Kuwu, Sadimin, mengatakan, surutnya jumlah petani Bledug Kuwu disebabkan sulitnya pemasaran produksi garam. Hal itu disebabkan kadar yodium garam Bledug Kuwu belum memenuhi standar SNI.

"Kandungan yodiumnya kurang dari satu Parts Per Million (ppm), tepatnya hanya 0,19 ppm, sehingga para petani garam kesulitan memasarkan produk garam," terang Sadimin. 

Sedangkan, syarat garam konsumsi dari pemerintah kadar yodium sebesar 30-80 ppm. 

Bambang pun berencana mendongkrak penjualan garam dengan membantu memasarkan secara digital. 

"Jika Tuhan berkehendak jadi bupati, melalui pemerintah akan meningkatkan kadar yodium pada produksi garam Kuwu, kemudian mempromosikan produk melalui digital," ucap Bambang, Rabu (9/10) siang. 

Setelah beberapa saat berbincang dengan petani garam, Batur pun melihat proses produksi garam yakni dengan mengalirkan mata air yang berasal dari letupan Bledug Kuwu. 

"Jika air tidak mengalir kita harus mendatangi mata air dengan merangkak agar tidak tenggelam di lumpur," ungkap Jumadi (50) petani garam lainnya. 

Bambang-Catur kemudian membeli sejumlah garam di lokasi kemudian melanjutkan kegiatan sambang masyarakat Rejosari Kradenan untuk kegiatan panen jagung dan menyapa petani. 

Sesuai jadwal, usai panen jagung kegiatan dilanjutkan dengan menyapa para kiai dan ngopi bareng kawula muda.

Sebelumnya, Hadi-Sugeng juga melaksanakan kampanye di Alun-alun Purwodadi Grobogan. Ia mendatangkan dai kondang Gus Miftah dari Jogjakarta. Kegiatan  itu pun diserbu puluhan ribu santri dan kiai Grobogan.