Dataran Tinggi Dieng Waspada, Dua Desa di Batang Dekat Kawah

Peningkatan status kebencanaan Dataran Tinggi Dieng menjadi waspada atau level II berpengaruh pada dua desa.


Kepala pelaksana harian (kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Ulul Azmi menyebut, dua desa itu adalah Desa Pranten, Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang, Kecamatan Blado. 

"Dua desa itu sangat dekat dengan kawah dan dapur magma. Contohnya di Dukuh Rejosari, Desa Pranten, di pemukiman warga berdampingan dengan kawah Kandang Panjang," kata Ulul di kantor Bupati Batang, Senin (16/1). 

Potensi bencana di Desa Pranten adalah letusan freatik yanh memuntahkan material lumpur panas dan material vulkanik lain. Sementara di Desa Gerlang dekat dengan dapur magma dengan  potensi gas beracun. 

Desa Pranten juga dekat dengan Kawah Sileri, sedangkan Desa Gerlang dekat dengan Kawah Timbang. 

Ulul menyebut upaya mitigasi bencana yang dilakukannya adalah meyiapkan titik-titik evakuasi yang dilengkapi papan penunjuk arah. Ada empat titik evakuasi yang disiapkan di pegunungan berapi. 

Rinciannya yaitu titik evakuasi Desa Gerlang ada di lapangan desa setempat dan Kayuabang, yaitu dukuh paling bawah. Lalu, di Drsa Pranten titik evakuasi ada di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati, Kabupaten Banjarnegara. 

"Yang kita waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kita selalu memantau perkembangan gunung api Dieng setiap hari," terangnya. 

Ulul menjelaskan jika gunung Dieng sendiri merupakan gunung purba yang pernah meletus hebat sekitar tahun 800 sampai 900 masehi. Gunung Dieng pernah erupsi pada tahun 2009, 1979 1944, 1939. 

Tahun 1939, erupsi freatik terjadi gang mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur. Sementara tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada tahun 1943, 1939, 1928, 183-1884, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776 dan 1375.