Datangi KPU Purworejo, FKDM Sampaikan Potensi Kerawanan Pilbup

Anggota KPU Purworejo Bersama FKDM Dan Badan Kesbangpol Foto Bersama Setelah Melakukan Audiensi Di Ruang Pertemuan KPU Setempat. Budi Agung/RMOLJawaTengah
Anggota KPU Purworejo Bersama FKDM Dan Badan Kesbangpol Foto Bersama Setelah Melakukan Audiensi Di Ruang Pertemuan KPU Setempat. Budi Agung/RMOLJawaTengah

PURWOREJO - Berbagai kerawanan dalam pelaksanaan pemilihan bupati (Pilbup) dan wakil bupati menjadi perhatian Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Purworejo. Secara khusus seluruh anggota FKDM didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mendatangi Kantor KPU Purworejo Jumat (21/06) sore.

FKDM Purworejo sendiri diketuai H Muhammad Adi Prawira (Tokoh Agama) dengan anggota masing-masing H Hamid AK (Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Purworejo), Arbaah Mintaraga (Ketua Organisasi Masyarakat Surya Mentari Kabupaten Purworejo), Pendeta Sanger Ricard (Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia Kabupaten Purworejo) dan Sidiq Pilyarto (Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo).

Dari KPU Kabupaten Purworejo juga hadir secara lengkap diantaranya Ketua KPU Kabupaten Purworejo yang juga sebagai Divisi Keuangan, Umum, Rumah tangga dan Logistik, Jarot Sarwosambodo. anggota KPU (Divisi Perencanaan Data dan Informasi), Suwardiyo, S.Pd, anggota KPU (Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Abdul Azis, anggota KPU (Divisi Teknis Penyelenggaraan), Margareta E Rindu dan anggota KPU (Divisi Hukum dan Pengawasan) Imam Turmudi.

"Ya intinya silaturahmi, sebatas koordinasi menjelang Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah-red) Bupati Purworejo di bulan November besok dengan memetakan kerawanan-kerawanan terkait dengan Pilkada, sehingga bisa kita antisipasi dan Pilkada bisa berjalan dengan damai dan menghasilkan pemimpin- pemimpin yang baik dan berkualitas untuk Purworejo," kata Muhammad Adi Prawira atau biasa disebut Gus Adi.

Ada sejumlah persoalan yang dibahas dalam pertemuan itu, diantaranya adalah masalah tahapan-tahapan Pilkada.

Dari tahapan itu sendiri masing- masing memunculkan kerawanan terutama di masa kampanye, masa pengerahan massa, dan yang paling diantisipasi oleh KPU adalah terkait masalah money politics

"Harapan dari forum KPU Purworejo bisa menyelenggarakan Pilkada ini dengan baik, dengan jujur dan adil, melaksanakan tahapan-tahapan dengan baik, dan tidak ada hal- hal yang membuat masalah di masyarakat atau konflik horizontal, Pilkada bisa berjalan dengan aman dan damai," harapannya.

Menurutnya, FKDM sangat perlu memberikan masukan dan pendapat serta pandangan terhadap KPU, karena FKDM adalah forum kewaspadaan dimasyarakat.

"Artinya segala sesuatu yang berpotensi kerawanan di masyarakat FKDM punya konsen terhadap itu. Intinya FKDM pengennya kondusivitas di Purworejo tetap terjaga apa pun perhelatan yang terjadi di Purworejo harus terus dalam keadaan kondusif, sehingga kita mengantisipasi dari awal sehingga kedepannya hal- hal yang terjadi bisa diantisipasi," ujarnya. 

FKDM melihat masih belum muncul kerawanan itu. Saat ini masih baru sebatas cek ombak- cek ombak, pemasangan-pemasangan gambar yang belum tentu jelas jadi calon atau tidak yang dipasang dipohon- pohon dan sebagainya.

Pihaknya berharap ada ketegasan pihak terkait tentang pemasangan gambar tersebut dan agar instansi terkait bisa melakukan penertiban.

"Cuma nambahi resek wae mas (Hanya menambahkan kotor saja, mas-red)," ucapnya. 

Soal money politics, Gus Adi menyebut potensinya amat tinggi nantinya. Pihaknya mengamati, politik uang itu akan semakin kencang berhembus mendekati pelaksanaan. Padahal, dalam pandangannya, politik uang hanya akan mengantarkan mereka yang memiliki duit untuk berkuasa, bukan orang yang mampu untuk bekerja.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Purworejo, Jarot Sarwosambodo, menyambut baik perhatian dari FKDM dalam menyambut pelaksanaan Pilbup di Purworejo.

"Tadi dari FKDM menyampaikan situasinya dimasyarakat seperti apa dan tentunya ini jadi modal yang baik untuk kami di KPU Purworejo dalam rangka untuk senantiasa melaksanakan tugas- tugas penyelenggaraan dengan sebaik- baiknya," kata Jarot.