- DPMD dan BPJS Ketenagakerjaan Sukoharjo Bahas Teknis Perlindungan Pekerja Desa
- Terungkap: Kurang Dana, Pariwisata Kabupaten Demak Butuh Investasi
- Revitalisasi Megapolitanisasi Wisata Religi Agar Demak Tak Tergerus Zaman
Baca Juga
Semarang - Penggiat Non-Governmental Organization (NGO) di Jawa Tengah usulkan pemerintah memberi ruang bagi mereka. Usulan itu mengemuka dalam silaturahmi dan konsolidasi masyarakat sipil Semarang pada FGD Series RMOLJawaTengah, Rabu (22/01).
Kegiatan FGD dihadiri 30 penggiat Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) antara lain KP2KKN, LP2K, Pattiro, GJL, dan sejumlah akademisi. Kegiatan yang digelar di Ruang Tlogo 2 ini sekaligus menjadi seri kegiatan RMOLJawaTengah FGD series ke-6.
Pimpinan Umum RMOLJawaTengah, Jayanto Arus Adi, mengatakan silaturahmi dan konsolidasi NGO ini dimuarakan untuk membangun partisipasi masyarakat. "Esensi membangun masyarakat madani adalah pemberdayaan civil society. Kegiatan ini menjadi bagian dari ikhtiar tersebut,'' ujar Jayanto Arus Adi.
Menanggapi pendapat Pemimpin Redaksi RMOLJawaTengah, Riyanta, SH dari Gerakan Jalan Lurus (GJL) mengatakan dirinya sangat mendukung kegiatan ini. ''Saya sangat appreciate dengan FGD ini. Ke depan harus terus didorong agar dapat menjadi gerakan masyarakat sipil secara konkret," ujar Riyanto.
Lebih lanjut Riyanto mengungkapkan, perlunya berbagai NGO yang membangun sinergi ikhtiar itu perlu dilakukan agar persoalan yang ada dapat diurai.
Senada dengan Riyanto, akademisi Universitas Diponegoro (Undip), Yuwanto mengatakan bahwa. forum ini dibarapkan menjadi bagian dari pengguatan sipil.
Untuk itu Yuwanto mendorong kegiatan ini jangan berhenti sampai di sini. “It’s only the beginning. Jadi perlu terus berproses, dan ada langkah konkretnya," ujar Yuwanto.
- Wagub Jateng Ingin Ada Tambahan Ekstrakurikuler Keagamaan Di Sekolah
- Tegal Muhammadiyah University Gelar Wisuda I: Mampu Cetak Lulusan Berkualitas
- Gerai Dekranasda Jateng Di Bandara Ahmad Yani Diusulkan Pindah Lokasi