Menjadi Kepala Urusan (PAUR) Identifikasi Satreskrim Polrestabes Semarang atau lebih dikenal dengan Inafis tidak membuat Aiptu Suroso (48) berhenti berkarya. Selain menjadi abdi negara, pria paruh baya ini jika lepas dinas tak segan menjalani profesi sampingan sebagai montir sepeda motor di rumahnya Jalan Raya Mangkang, Mangunharjo, Mangkang Kulon, Tugurejo kota Semarang.
- Iptu Totong Buka Usaha Bibit Cabai, Bantu Tingkatkan Ekonomi Warga
- Gagal Jadi Polisi, Mahasiswa Unisula Malah Catat Sejarah Jadi Anggota DPRD Demak Termuda
- Perjalanan Spiritual Dyah Laras, Membawa Putra Sulung Yogi Ardiako 'Dipinang' PKB Salatiga
Baca Juga
Profesi sampingan Aiptu Suroso ini sudah dijalaninya sejak tahun 2015 dengan menyisihkan uang gajinya sebagai anggota Polisi. Berkat keuletan dan kegigihanya kini suami dari Sulistyowati ini sudah mempunyai bengkel permanen dengan nama SUROSO MOTOR.
"Saya hoby otak atik motor, daripada nganggur usai lepas dinas, saya ingin mencari tambahan di luar gaji polisi yang berkah dan tidak merepotkan orang," ungkap Aiptu Suroso pada RMOL Jateng usai olah tkp di kawasan Sambiroto Semarang Selasa (27/2).
Aiptu Suroso yang masuk menjadi anggota Polisi pada tahun 1991 ini memandang, bahwa kebutuhan jasa bengkel di daerah pinggiran masih belum banyak, dan peluang tersebut ditangkapnya sebagai pekerjaan sampingan yang prospekif.
"Alhamdulilah, saat ini sudah bisa merekrut 3 karyawan yang membantu menjadi montir , karena semakin hari banyak konsumen yang melirik bengkel saya," imbuhnya.
Dari perjuangan selama 3 tahun setidaknya hingga kini Suroso bisa mengembangkan bengkelnya. Sebelumnya "Suroso Motor" ini hanya fokus pada service motor saja. Namun bapak 3 anak ini bisa menangkap peluang berupa ganti oli dan jual beli spare part berbagai jenis motor.
"Omset sehari kisaran Rp2 Juta, sudah saya syukuri banget," ujar Suroso.
Walaupun menjalani profesi ganda, menjadi Polisi tetap yang paling utama. Apalagi unit Inafis ini merupakan pekerjaan yang sangat mulia dan butuh profesional dalam menjalani karena setiap ada korban meninggal dunia yang ditangani oleh Polisi, baik pembunuhan ataupun meninggal yang diduga tidak wajar harus kita berikan data dan fakta sebenarnya kepada penyidik.
"Tiap saat ketemu mayat dalam keadaan apapun, harus teliti dan dan dibutuhkan keikhlasan dalam menjalaninya," pungkasnya.
- 18 Sosok Akan Terima Penghargaan Tokoh Inspiratif Jawa Tengah 2024, Ini Daftarnya
- Chanif, Atlet Difabel Batang, Sukses Sabet Dua Emas di Peparnas XVII Solo
- Nubuatan Tentang Pangeran Diponegoro