Dapat Lampu Hijau dari Wali Kota Surakarta, UNS Siap Gelar PTM

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat koordinasi dengan Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho soal PTM.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat koordinasi dengan Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho soal PTM.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan kesiapannya untuk menggelar perkuliahan tatap muka (PTM) pada semester ganjil ini. Hal itu disampaikan langsung oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, usai mendapat lampu hijau dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.


"Karena levelnya sudah dari level 4 ke 3 dan sudah ada SE dari Pak Wali Kota kami koordinasikan dengan Walikota dan sudah diperbolehkan pembelajaran dengan tatap muka, ya kita siap. Setidak-tidaknya hari Senin nanti (6/9/2021) akan mulai,” ujar Prof. Jamal, Rabu (1/9/2021).

Prof. Jamal Wiwoho yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyampaikan, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus, untuk membahas dimulainya PTM UNS pada pekan depan.

Nantinya, UNS akan tetap mengutamakan prinsip bersyarat dan bertahap. Prinsip bersyarat artinya memperoleh izin dari pemerintah daerah/Satgas Covid-19, mahasiswa mendapat izin dari orang tua, dan telah dinyatakan negatif Covid-19 atau sudah divaksinasi Covid-19.

Sedangkan, prinsip bertahap yang dimaksud Prof. Jamal adalah diterapkannya sistem pembagian kelas dan jam kuliah secara terbatas bagi mahasiswa yang datang ke kampus.

Dalam hal ini, Prof. Jamal menegaskan 1 ruang perkuliahan hanya boleh diisi maksimal 30 persen dari kapasitas normal. Selain itu, 1 mata kuliah durasinya maksimal hanya 1 jam. 

Ia menyampaikan, UNS telah menyusun jadwal perkuliahan per fakultas. Dan, dalam 1 hari hanya ada 3-4 fakultas yang diperbolehkan menggelar PTM.

Saat ditanya mengenai syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat mengikuti PTM, ia menjawab jika UNS akan mengutamakan mahasiswa yang berasal dari wilayah Solo Raya.

Kemudian, syarat lainnya yang akan diberlakukan UNS adalah setiap mahasiswa harus sudah tervaksinasi Covid-19. Hal ini dapat dibuktikan dengan aplikasi PeduliLindungi atau sertifikat vaksinasi Covid-19.

"Lalu ya kita berusaha mengundang para orang tua yang anaknya diperbolehkan supaya ada semacam pembekalanlah harus apa, protokol kesehatannya, kemudian kita harapkan kuliah selesai ya pulang jangan nongkrong dan sebagainya,” imbuh Prof. Jamal.

Prof. Jamal menambahkan, PTM yang akan dimulai pada Senin pekan depan akan diperuntukkan bagi mahasiswa semester 1. Dan, mahasiswa diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan disiplin.

"Yang diprioritaskan angkatan baru. Nanti juga mulai membuka pelan-pelan untuk laboratorium, praktik, dan ujian skripsi, tetapi prokes tetap kita utamakan. Kita juga akan tetap melakukan kuliah hybrid,” pungkasnya.