Calon legislatif (Caleg) DPRD Kota Pekalongan pada 2024 mendatang tidak melulu milik orang berduit. Zalaludin (47) warga Kampung Pesindon, Kota Pekalongan yang bekerja sebagai ojek online pun memberanikan diri untuk maju.
- Ikhtiar Mengikis Paham Radikalisme
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah: Clean Government, Tapi Masih Ganjar Sentris
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah : Jungkir Balik Melawan Covid-19, Jateng Masih Penyumbang Terbesar Nasional
Baca Juga
"Pekerjaan utama saya memang ojek online. Sehari dapat antara Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Kalau ditanya dana kampanye, ya Lillahi Ta'ala," kata ayah satu anak itu mengawali ceritanya nyaleg.
Ia bercerita sudah menjadi driver ojol sejak 2000. Sebelumnya, Zalaludin punya usaha toko batik di Tanah Abang. Namun, pandemi Covid-19 membuat usahanya bangkrut.
Zalaludin pun memilih pulang kampung dan bekerja seadanya. Pilihannya jatuh menjadi ojol, sebab umurnya sudah tidak memungkinkan mencari pekerjaan. Di sisi lain, ia sudah tidak punya modal lagi membuka usaha.
"Yang utama ojol, ada sampingan, kadang ngelesi komputer ke orang-orang," kata lulusan D3 Jurusan Komputer itu.
Jelang tahun politik, teman-temannya dari komunitas Ojol ingin punya wakil di DPRD Kota Pekalongan. Alasan mereka agar ada yang mewakili para ojol.
Zalaludin pun ditunjuk oleh teman-teman Ojolnya supaya maju nyaleg. Teman-teman sekolahnya pun mendukungnya. Hingga akhirnya ia nyaleg melalui partai Nasdem.
"Ya siapa tahu bisa mengubah nasib, tidak hanya saya, tapi juga yang memberi amanah," kata caleg Nasdem nomor 9 itu.
Soal dana kampanye, Zalaludin hanya bisa tertawa. Ia mengaku tidak punya tabungan atau uang untuk melakukan kampanye seperti caleg berduit lainnya.
"Ya bisa dibilang modal dengkul, kalau soal duit. Modal cuma dukungan dari teman-teman, sisanya usaha dan doa dengan kondisi yang ada," Ucapnya.
Zalaludin mengaku tidak muluk-muluk. Ia hanya mengalir saja. Jika memang diberi amanah, maka akan dijalankan semaksimal mungkin. Jika belum diberi amanah, juga tidak apa-apa.
"Nothing to lose. Yang penting sudah usaha," pungkasnya.
- Warga Pegunungan Kendeng Tetap Tolak Pabrik Semen
- Sewindu Ganjar Pranowo Pimpin Jawa Tengah: Sikat Intoleran, Apresiasi Kesenian, Tapi Minim Anggaran
- Ikhtiar Mengikis Paham Radikalisme