Chacha: Timbang Balita Masih Pakai Baju Itu Konyol

Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Kendal khususnya TP PKK Kendal. Pasalnya, Desa Purwosari merupakan desa dengan angka stunting tertinggi di kabupaten Kendal.


Desa Purwosari terletak paling ujung di sebelah selatan Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung. 

"Desa Purwosari ini angka stuntingnya paling tinggi di kabupaten Kendal. Ini menjadi perhatian pemerintah kabupaten Kendal dan kami selaku TP PKK Kendal," kata Ketua TP PKK Kendal, Chacha Frederica, saat memberikan bantuan makanan bergizi bersama Bulog dan BKKBN di desa Purwosari, Kamis (6/1/2021).

Program Unggulan Bulog Peduli Gizi "Generasi Sehat Untuk Indonesia Maju" bersama Bulog dan BKKBN, memberikan bantuan beras For Vit kepada 89 ibu hamil dan balita di desa Purwosari kecamatan Sukorejo.

"Ada CSR dari Bulog yang membantu kami dalam memberikan makanan bergizi berupa beras For Vit. Beras tersebut mengandung banyak vitamin dan diberikan kepada 89 ibu hamil dan balita," jelasnya.

Turut hadir dalam Program Unggulan Bulog Peduli Gizi "Generasi Sehat Untuk Indonesia Maju" Direktur Bisnis Perum Bulog Pusat, Febby Novita, Kepala Divisi Penjualan Perum Bulog Pusat, Deputi Bidang Advokasi Pergerakan dan Informasi BKKBN Pusat, Sukaryo Teguh, Divisi Penjualan Perum Bulog  jajaran Bulog Kanwil Propinsi Jawa Tengah. 

Selain itu juga hadir Ketua TP PKK Kabupaten Kendal, Wynne Frederica didampingi Wakil Ketua TP PKK, Fausijati, Sekda Kendal Moh Toha, serta beberapa Kepala OPD Kendal.

Chacha melihat langsung proses posyandu desa setempat yang digelar di depan balaidesa. Chacha mengaku heran dengan cara penimbangan balita yang menurutnya konyol. 

Menurut istri Bupati Kendal tersebut, ada yang kurang dalam cara penimbangan balita. Karena selama ini balita ditimbang dengan masih memakai pakaian lengkap. 

"Menurut saya,  kalau ada balita yang ditimbang dalam kondisi masih memakai baju atau pakaian adalah konyol. Kalau balita ditimbang dengan masih memakai baju secara otomatis berat badannya bertambah. Padahal yang kita perlukan dalam melawan stunting itu berat badan nyata, tinggi badan dan lingkar kepala," terangnya. 

Chacha menambahkan dalam posyandu terkadang lupa untuk dilakukan pengukuran lingkar kepala. 

"Seharusnya bukan hanya berat dan tinggi balita saya yang diukur, tapi lingkar kepala juga harus kita ukur dong. Karena untuk mengetahui anak itu stunting atau tidak juga dilihat dari lingkar kepalanya," tambahnya. 

Selain itu, timbangan yang digunakan selama ini tidak maksimal. Karena masih menggunakan timbangan manual.

"Seharusnya posyandu-posyandu yang ada di Kabupaten Kendal ini sudah mulai menggunakan timbangan digital. Selain itu, saat ditimbang si anak bajunya juga harus dilepas. Agar tidak menambah jumlah timbangan. Ya 50 gram kan juga berpengaruh sih," paparnya.

Chacha mengimbau agar di setiap daerah di Kabupaten Kendal sudah melengkapi peralatan posyandu, yakni timbangan digital dan alat ukur lingkar kepala. 

"Ya itukan harganya murah dan terjangkau kok. Seharusnya setiap desa bisa membeli itu. Tolong dilengkapi ya," ujarnya. 

Sementara itu,  Direktur Bisnis Perum Bulog Pusat Febby Novita mengatakan Perum Bulog ikut memiliki tanggungjawab sosial terhadap kasus stunting di Indonesia dan Bulog memiliki produk beras bervitamin yang bisa membantu stunting ini. 

'Stunting di Indonesia kan masih tinggi dan tentunya Bulog juga memiliki tanggungjawab sosial untuk membantu Pemerimtah dalam menekan stunting. Kebetulan Bulog punya produk beras bervitamin yakni beras For Vit yang bisa membantu stunting," kata Direktur Bisnis Perum Bulog Pusat, Febby Novita, usai menyerahkan bantuan beras For Vit di desa Purwosari. 

Bantuan beras For Vit diberikan kepada 89 ibu hamil dan balita berisiko stunting dengan jumlah 5340 kilogram selama tiga bulan. 

"Kami salurkan bantuan beras bervitamin terhadap 89 ibu hamil dan balita di Purwosari dengan total 5340 kilogram selama tiga bulan. Selama tiga bulan itu juga akan kami pantau apakah ada kenaikan berat badan setelah mengkonsumsi beras For Vit tersebut," jelasnya. 

Kepala Desa Purwosari, Muhammad Miadi mengaku desanya merupakan desa tertinggi jumlah stuntingnya di Kabupaten Kendal. 

Dikatakan, jumlah Stunting di desanya ada 86 anak. Namun dengan gencarnya inovasi dan program gizi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan juga Dinas Peternakan, maka angka tersebut bisa ditekan. 

"Ya tadinya desa kami tertinggi jumlah stunting di Kabupaten Kendal. Alhamdulillah, berkat inovasi dan program gizi bersama dinas terkait yang gencar di Desa Purwosari, sekarang tinggal 67 kasus stunting di desa kami," ungkapnya. 

Miadi berharap dengan kunjungan dari Bulog, BKKBN dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, stunting di desanya dan juga di Kecamatan Sukorejo bisa ditekan. 

"Semoga kunjungan dari BKKBN, Bulog dan Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Kendal, stunting di Desa Purwosari bisa segera teratasi," pungkasnya.