Bagi warga Desa Simbangjati Kecamatan Tulis Kabupaten Batang sampah tidak untuk dibuang. Segala jenis sampah rumah tangga, mulai dari organik maupun non organik bisa jadi uang.
- JMSI Sebut Semarang Jadi Kota Pertama dengan Sistem CCTV Sampai Tingkat Bawah
- Kudus, Labour Day Tanpa Unjuk Rasa, Buruh Diajak Bergembira
- OKLC 2022, Polres Pemalang Tangani 16 Kecelakaan Lalu Lintas
Baca Juga
Tiap warga bisa menguangkan sampahnya di Bank Sampah Resik Asri. Hasilnya lumayan, rata-rata warga desa bisa meraup Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.
"Biasanya uang jual sampah disimpan, lalu diambil jadi tabungan hari raya," kata Pengurus Bank Sampah Resik Asri, Rutisih, Senin (22/5).
Bank Sampah Resik Asri menerima segala jenis sampah mulai sisa makanan, plastik, dan lainnya. Tiap warga wajib memilah sampah sebelum menjual ke bank sampah.
Saat ini, Bank Sampah Resik Asri punya 106 anggota. Hingga bulan Mei 2023, sudah ada 114 kilogram sampah dikumpulkan atau Rp12,3 juta. Untuk sampah organik dijadikan pupuk, dan sampah non organik dijadikan kerajinan. Tiap warga punya buku tabungan.
"Semuanya dipasarkan ke publik. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan lebih. Keuntungan inilah yang nantinya menjadi tabungan bagi warga," jelasnya.
Pembentukan bank sampah dibantu PT. Bhimasena Power Indonesia (BPI) PLTU 2x1.000 MW pada 2015. Hingga saat ini ada 14 bank sampah desa telah didirikan bersama PT BPI.
Tahapan pembentukannya mengganden Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Tim Forum Komunikasi Bank Sampah Kabupaten Batang (FKBS).
Bantuan diberikan berupa pembentukan kelembagaan, pelatihan, pendampingan, dukungan infrastruktur, sarana peralatan kerja bank sampah, dan program tahunan bank sampah.
"Dengan adanya bank sampah ini, Masyarakat jadi tersadarkan untuk memilih dan memilah sampah," tuturnya.
- Kurun Waktu 2 Bulan, Janda Baru di Grobogan Nyaris Sentuh Angka 500
- Kapolres Salatiga Klaim Sukses Amankan Arus Mudik dan Arus Balik Idulfitri 1445 H
- Penjabat Wali Kota Salatiga Wisuda Lulusan Lansia