CEO aplikasi media sosial Parler, John Matze dikabarkan harus bersembunyi dengan keluarganya karena mendapatkan ancaman pembunuhan dan pelecehan baru-baru ini.
- Dua Atlet Afghanistan Hadiri Paralimpiade Tokyo dengan Penerbangan Rahasia
- Xiaomi Salip Apple Di Pasar Smartphone Global
- Duka Wartawan Afghanistan Karena Rekan Meninggal Dunia Akibat Ledakan di Bandara Kabul
Baca Juga
China geram dengan langkah terbaru Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang menjatuhkan sanksi bagi sembilan perusahaan asal negeri tirai bambu.
Diketahui bahwa pada Kamis (14/1) waktu setempat, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menambahkan sembilan perusahaan China ke dalam daftar perusahaan yang diklaim dimiliki atau dikendalikan oleh militer China. Salah satunya adalah raksasa teknologi Xiaomi.
Perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam daftar tersebut, termasuk Xiaomi, akan tunduk pada pembatasan yang keras, termasuk larangan investasi Amerika, dilansir dari Kantor Berita RMOL, Jumat (16/1)
Beijing mengecam pembatasan baru itu sebagai penyalahgunaan kekuasaan oleh Amerika Serikat.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menilai bahwa pemerintahan Trump menerapkan standar ganda. Pasalnya, industri Amerika juga memiliki sejarah panjang hubungan sipil-militer.
Sementara. itu, pihak Xiaomi membantah semua tuduhan yang dilayangkan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam pembatasan terbaru itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dimuat oleh CNN, pihak Xiaomi membantahnya dimiliki atau dikendalikan oleh militer China dalam pengajuan bursa saham.
"Perusahaan itu menegaskan bahwa itu tidak dimiliki, dikendalikan atau berafiliasi dengan militer China, dan bukan 'Perusahaan Militer China Komunis' yang didefinisikan di bawah (Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional)," begitu kutipan pernyataan pihak Xiaomi.
Pernyataan yang sama juga menyebut, pihak Xiaomi akan mengambil tindakan yang sesuai untuk melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya.
- Al-Izhar Pondok Labu Raih Piala Tertinggi Di Inggris
- Belanda Tingkatkan Status Risiko Covid-19 Di Sejumlah Wilayah
- Indonesia Tawarkan Peralatan Berkualitas Ke Brunei Jajaki Kerjasama Antar Pelabuhan