Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Undip Ajak Para Ibu Terapkan Gizi Seimbang pada Balita

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Tahun 2023 berfoto bersama para ibu dan kader kesehatan di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. foto: dok Tim I KKN Undip Desa Juron.
Mahasiswa KKN Tim I UNDIP Tahun 2023 berfoto bersama para ibu dan kader kesehatan di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. foto: dok Tim I KKN Undip Desa Juron.

Mengusung tema “Peningkatan Pengetahuan Ibu Terkait Gizi Seimbang dan Lingkungan Sehat pada Balita", mahasiswa KKN Tim I Undip baru-baru ini mengadakan pendampingan dan sosialisasi mengenai stunting kepada warga Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.


Kegiatan yang dihadiri 30 warga terdiri atas ibu dan balita, bidan desa, serta kader kesehatan setempat berlangsung di rumah Kepala Dusun Jurangsari, Desa Juron.

Clarissa Patrecia, mahasiswa Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Undip menjelaskan,  stunting adalah keadaan dimana anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun mengalami kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan postur tubuh yang pendek di bawah rata-rata normal.

"Penyebab utama dari stunting adalah kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama dan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Kekurangan gizi ini dimulai sejak bayi berada dalam kandungan," ujar Clarissa, dalam keterangan pers, Rabu (8/2).

Menurut WHO (World Health Organization) tentang Child Growth Standart, anak dikategorikan sebagai stunted (pendek) apabila tinggi badan sesuai dengan usianya lebih dari dua standar deviasi di bawah median kurva pertumbuhan.

Dijelaskan, masyarakat desa umumnya masih kurang memperhatikan hal ini dan seringkali masih menggunakan pola asuh lama yang sudah berjalan di keluarganya secara turun temurun.

Ketidakseimbangan asupan gizi pada balita dikarenakan kekurangan gizi,  menjadi salah satu faktor kejadian stunting. Hal tersebut berdampak serius pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka pravelensi stunting di Kabupaten Sukoharjo tercatat sebesar 5,9%. Meskipun masih lebih rendah dari prevalensi stunting secara nasional, yaitu sekitar 24,4%, namun kondisi stunting tetap menjadi tugas yang harus segera ditanggulangi.

Pemberian nugget ikan lele kepada balita sebagai inovasi pembuatan PMT Balita. 

Pelaksanaan program kerja bertujuan untuk memberikan informasi terkait stunting dengan menerapkan gizi seimbang pada balita. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan informasi terkait pentingnya mengetahui tanda dan gejala stunting, pemberian makanan tambahan pada balita (PMT), mengetahui faktor risiko kejadian stuntng dari segi lingkungan, dan kandungan gizi ikan lele dalam meningkatkan konsumsi protein pada balita. Diakhir kegiatan, mahasiswa memberikan inovasi dan video tutorial terkait pembuatan nugget ikan lele, yang kemudian dibagikan kepada peserta.

"Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak yang sudah terindikasi berisiko mengalami stunting tidak mengalami perburukan gizi ataupun kondisi kesehatan yang akan merugikannya di kemudian hari," pungkasnya.